Pembina Pramuka Harus Bisa Berkreasi dan Berinovasi

foto: Humas Pemkab Bandung

IB, Soreang – Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabicab) Kabupaten Bandung, Kak Dadang M. Naser, menghimbau para pembina pramuka untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam pendidikan kepramukaan agar para pelajar semakin tertarik pada gerakan pramuka.

“Usia peserta didik pramuka (7-25 tahun) merupakan generasi yang mudah menyesuaikan dengan kemajuan tekhnologi, karenanya para pembina harus mampu memanfaatkan Tekhnologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam metode pendidikan kepramukaan agar selalu up to date mengikuti perkembangan zaman,” ujar Ketua Mabicab dalam sambutannya pada acara Peringatan Hari Pramuka ke-56 tingkat Kabupaten Bandung di Lapangan Upakarti Soreang, Selasa (22/8/2017)).

Dari keterangan pers yang diterima IB, Dadang M. Naser mengatakan bahwa gerakan pramuka bukan hanya latihan baris-berbaris, mendirikan tenda, membuat simpul tali, atau keterampilan lainnya tapi para pembina juga harus dapat memandu kedisiplinan dalam penggunaan TIK yang positif dan produktif.

“Pandu adik-adik kita untuk menggunakan media sosial dengan positif dan bijak, tanamkan rasa bangga dan cinta terhadap tanah air melalui pemanfaatan internet,” ujarnya.

Peringatan Hari Pramuka dengan tema ‘Bekerja Untuk Kaum Muda, Mewariskan yang Terbaik Bagi Bangsa’ pada tahun ini, menurutnya, mengindikasikan bahwa gerakan pramuka tetap fokus dan konsisten dalam mendidik kaum muda berkarakter melalui berbagai kegiatan.

“IPTEK harus diimbangi dengan IMTAQ, nilai-nilai kemanusiaan harus terus ditanamkan dalam setiap jiwa anggota gerakan pramuka melalui berbagai kegiatan yang lebih melibatkan kaum muda untuk menyiapkan generasi milenial agar menjadi kader-kader pemimpin bangsa yang berkarakter di masa yang akan datang,” teragnya.

Terkait pramuka yang wacananya berpindah menjadi naungan Kemendikbud, Bupati menyatakan setuju karena selama ini gerakan pramuka tidak bisa dipisahkan dengan Kemendikbud.

“Saya setuju karena basis pangkalan itu ada di sekolah, tapi pengelolaan pramuka di bawah Kemendikbud atau di bawah Kemenpora bagi Saya tidak menjadi masalah,” katanya.

Justru, menurut Kak Dadang, dengan hadirnya pramuka dalam Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) untuk memberikan gambaran bahwa pramuka organisasinya riil, dan menjadi pemicu bagi organisasi kepemudaan lain untuk bersama-sama menanamkan rasa cinta tanah air dengan tidak berorientasi politik namun bisa melahirkan kader-kader politik.

“Semoga dengan momentum Hari Pramuka ke-56 ini, gerakan pramuka dapat berkontribusi positif terhadap pembangunan di Indonesia pada umumnya dan di wilayah Kabupaten Bandung pada khususnya,” ujarnya.

Peringatan Hari Pramuka kali ini diikuti 546 orang pramuka penggalang pangkalan SD dan SMP Kontingen Jambore Daerah dan 28 orang peserta Raimuna Nasional XI utusan Kabupaten Bandung, Pasukan pramuka dari Satuan Komunitas Pasundan Kabupaten Bandung, serta Pasukan Kwarran Kecamatan Soreang, Kutawaringin, Cangkuang, Katapang dan Margahayu.(Shandy-AS_035)