Antisipasi Kekeringan, “Aparat Wilayah” Harus Cepat Tanggap

IB, Soreang –  Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Ir. H. Sofian Nataprawira, MP, menekankan aparat di wilayah agar cepat tanggap dalam merespon laporan warga dalam hal antisipasi bencana kekeringan yang makin meluas.

Upaya teknis yang bisa dilakukan ucap Sekda, yakni penyediaan call center di tiap kecamatan. “Saya minta semua pihak cepat tanggap, termasuk kesiapan aparat kecamatan untuk menyediakan call center. Ini akan memudahkan masyarakat dan pihak desa dalam menginformasikan masalah kekeringan di daerah masing-masing, sehingga bisa segera ditangani,” ucap Sekda saat memimpin Rapat Antisipasi Dampak Kekeringan di Ruang Rapatnya, Rabu (23/8/2017).

Selain memudahkan masyarakat, Sofian Nataprawira menilai call center ini nantinya bermanfaat untuk akumulasi dan akurasi data di tiap-tiap kecamatan berkenaan wilayah terkena dampak kekeringan.

“Kalau data di kecamatan lengkap, nanti laporan ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebagai korlap juga akan lengkap dan akurat,” katanya.

Data dari BMKG, musim kemarau tahun 2017 sudah berlangsung sejak bulan Juni dan diperkirakan sampai bulan Oktober. Tentunya Sofian berharap tanggap darurat kekeringan pada tahun 2015 lalu tidak akan terulang di tahun ini.

“Tahun ini Kabupaten Bandung belum pada kondisi tanggap darurat kekeringan, akan tetapi antisipasi terus kita lakukan melalui koordinasi BPBD, PDAM, Disperkimtan, Dinas Sosial dan PMI,” ujar Sofian yang juga selaku Kepala BPBD itu.

Pada laporan kekeringan tahun 2015 lalu, Sekda menjelaskan tercatat ada 96 desa di 16 Kecamatan terdampak bencana kekeringan. Untuk itu lanjutnya, tahun ini pemerintah harus lebih siap menanganinya.

“Semua PD sudah menyiapkan segala upaya untuk bencana ini. Mulai dari koordinasi, antisipasi hingga tindakan teknis di lapangan nanti. Seperti penyediaan air bersih, sumur dangkal, mobil tangki maupun toren untuk warga,” tandasnya.(AS_035)