IB, Soreang – Upaya pemerintah dalam menghindari terjadinya perdagangan orang terus dilakukan. Kepala Seksi Pendampingan Pembelajaran Direktorat Pembinaan Keluarga Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) Dr.Sugiyanto mengatakan, sosialisasi Pencegahan tindak pidana perdagangan orang yang digelar di Gedung Korpri Komplek Pemda, Rabu (13/9/2017).
Melibatkan para kepala desa di Kecamatan Ciparay dan Pasirjambu, maka kata Dia, informasi selengkapnya harus diteruskan pula pada masyarakat di wilayah masing-masing.
“Sengaja kita libatkan para kepada desa dan tokoh masyarakat, dengan harapan nantinya semua informasi bisa diteruskan pada masyarakat di wilayahnya, namun baru 2 kecamatan,” tegas Sugiyanto.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Kemendikbud bekerja sama dengan Organisasi Keluarga Peduli Pendidikan (Kerlip) sebagai lembaga penggiat Tindak Pidana Perdagangan Orang.
“Selain itu, Kita jalin kerjasama juga dengan DP2KBP3A dan kepolisian, sedangkan untuk intervensi penekanan kasus kita dorong sosilisasi pda masyarakat agar lebih peka atas aduan hingga nantinya bisa mengungkap kasus lain yang serupa,” kata Sugiyanto.
Dia menandaskan, karena bentuknya hanya berupa sosialisasi pihaknya akan arahkan jika ada kasus pada pihak yg lebih berwenang untuk selanjutnya berhubungan dengan Aparat Penegak Hukum (APH).
“Fungsi kami adalah pencegahan dan prefentif lainnya, jika ada aduan kami akan arahkan ke APH untuk penindakan lebih lanjut,” tandasnya.
Siti Fauziah ketua panitia pelaksana dari DPC KERLIP kabupaten Bandung mengatakan sosialisasi merupakan langkah prefentif dalam menekan kasus perdaganngan orang yang terjadi diwilayah kabupaten Bandung.
Pembekalan serta langkah langkah prefentip dalam upaya menekan kasus ini merupakan materi yang diberikan kepada para peserta dari beberapa nara sumber.
“Pencegahan dari kasus kasus ini melalui rencana tindak lanjut termasuk rehabilatasi bagi para korban secara bertahap,” ucapnya.
Pada rencana selanjutnya akan dibina juga ditingkat desa melalui program desa percontohan. Harapan dari kegiatan sosialisasi ini agar para peserta dapat mengimplementasikan pada masyarakat didaerahnya masing masing sehingga tingkat kasus peradagangan orang ini tidak terjadi lagi harapnya. (AS_035/Sulaeman)