IB, Bandung – Permasalahan sungai Citarum adalah persoalan besar yang ekstrim, maka haris diselesaikan dengan cara yang ekatrim juga.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar dalam rapat Samsat Citarum Bestari di Gedung Sate, Jum’at (15/9/2017).
“Seperti di daerah Rancaekek, berapa hektar sawah yang kini sudah tercemar oleh limbah industri sehingga kualitas padinya juga menjadi buruk. Jika itu tidak bisa dicegah juga, maka sekalian saja kawasan itu dijadikan kawasan industri. Tetapi masalahnya ke mana memindahkan hektaran sawah di sana sebagai pengganti?” terang Demiz.
Dilansir dari laman resmi pemprov Jabar, Demiz mengungkapkan, masalah penegakan hukum yang harus serius dan tidak ada kata lelah.
“Meskipun di proses pengadilan jarang sekali gugatan pencemaran lingkungan itu menang, tapi jangan patah arang. Tetap harus dilakukan dan jangan coba bermain-main dalam masalah ini, karena dampaknya pada generasi kita nanti” tegas Demiz.
Menurut Demiz gerakan budaya lingkungan di masyarakat juga tidak kalah penting keberadaanya. Oleh karena itu Pemprov Jabar terus mendorong lahirnya komunitas-komunitas pelestari lingkungan seperti Eco Village yang sekarang terus bertambah jumlahnya. (AS_035)