Dampak Pembangunan Infrastruktur 2017 akan Dikaji Kementrian PUPR

foto: pu.go.ig

IB, Bandung – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyusun kajian terkait dampak positif dari rangkaian kegiatan proyek infrastruktur terhadap peningkatan laju perekonomian di daerah.

Hal tersebut dikemukakan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono seperti yang dilansir dari ANTARA.

“Kami sedang susun kajian dampak infrastruktur pada tahun ini untuk bisa melihat ke depannya bagaimana pergerakan lajut perekonomian daerah bisa terdongkrak,” ujarnya.

Dampak positif yang kini sudah termonitor, menurutnya adalah penyerapan tenaga kerja dalam pelaksanaan proyek infrastruktur di sejumlah daerah.

“Sekarang kita bisa lihat, bagaimana para kontraktor menyerap lapangan kerja untuk menggarap proyek infrastruktur mereka di lapangan. Jumlahnya sangat besar sekali,” ucapnya.

Selain itu, ia mengemukakan, kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menggenjot pembangunan infrastruktur pada tiga tahun terakhir juga telah menggairahkan kembali kalangan industri infrastruktur dalam mengembangkan bisnisnya.

“Industri infrastruktur saat ini sedang berkembang pesat,” katanya.

Basuki mengatakan, dampak positif pada perkembangan ekonomi masyarakat lewat konektivitas infrastruktur akan bisa termonitor bila seluruh proyek tersebut rampung dikerjakan.

Basuki mengangkat contoh seperti proyek pembangunan light rapid transit (LRT), jalan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek dan kereta cepat Jakarta-Bandung di lintasan Tol Jakarta-Cikampek diproyeksikan selesai pembangunannya paling lambat 2019.

Oleh karena itu, ia mengemukakan bahwa pada 2020 pembangunan infrastruktur itu membangkitan ekonomi di sekitar lokasi proyek akan terpantau melalui pergerakan distribusi barang dan kelancaran arus lalu lintas di sekitarnya.

“Kami menargetkan sampai Desember 2017 hasilnya mulai bisa termonitor,” pungkasnya. (AS_035)