InBewara, Bandung – Salah seorang mantan Legenda Persib, Sobur, didampingi rekan Dede Rosadi dan Dadang Kurnia dari Komunitas Sepakbola Bandung (KSBB) yang empati kepada Haringga korban bobotoh jack Mania saat pertandingan el clasico Liga 1 Indonesia antara PERSIB VS PERSIJA di Stadion Bandung Lautan Api (BLA) minggu lalu, memberikan empati yang cukup mendalam bagi kedua tim tersebut. Mereka dari para mantan legenda Persib dan Persija yang masing masing diwakili seangkatannya , baik Sobur (Persib) Adityo Darmadji (Persija) sama sama memberikan santunan kepada ayahanda Haringga yang langsung diterima ayahandanya Bapak Siloam .
Kegiatan tersebut berlangsung pada acara pertandingan sepakbola silaturahmi antara mantan Persib melawan mantan Persija di lapang PTIK Jakarta, Sabtu ( 29/9/18).
Saat pertandingan dilaksanakan sebelumnya disalurkan santunan dari kedua belah pihak baik Legenda PERSIB dan Legenda Persija bersama sama memberikan santunan untuk Haringga yang diterima langsung orang tuanya, Bapak Siloam.
Perwakilan PERSIB yang disampaikan Sobur cs mengatakan bahwa terjadi penyiksaan yang dilakukan oknum bobotoh ini merupakan pengalaman yang terakhir dan tidak terulang lagi , harus adanya edukasi mengenai regulasi, tidak hanya mengandalkan klub untuk menang, tapi ada satu masukan yang bisa memberikan edukasi, sebetulnya sudah sering terjadi kejadian tersebut. Dan sudah dipahami oleh pihak manapun.
Sebaiknya pemikiran dalam suatu pertandingan terutama pertandingan sekelas Persib dan Persija pemikirannya harus berubah bahwa pertandingan itu enak di lihat nyaman untuk keamanannya, pulang menjadi evoria yang tidak berlebihan , bobotoh tidak mengeluarkan kata2 yang tidak baik, pemain tidak memancing bobotoh, bobotoh tidak berulah saat pulang pertandingan, kalau semua komponen memberikan pemikirannya yang positif insya Allah setiap
pertandingan akan nyaman untuk dilihat.
Sementara dari Persija. Yang diwakili Adityo Darmadji juga berharap pertandinngan silaturahmi ini bukti bahwa kita sebagai pemain di dalam pertandingan memang kita harus fight (bertempur) untuk memenangkan pertandingan , tetapi kita sebagai pemain kalau sudah di luar pertandingan atau diluar lapang kita tetap bersaudara sebagai umat manusia, jadi tidak perlu diributkan, ini adalah bukti bahwa kita hari ini baik Persib maupun Persija sama sama melaksanakan pertandingan silaturahmi sambil memberikan santunan kepada keluarga korban.
Dalam suasana kekeluargaan ini terlihat, semua yang hadir riang, tawa dan cerita pengalaman masing yang sudah lama tidak ketemu sambil bermain sepakbola, membuat silaturahmi ini menjadi kenangan manis yang akan dibawa pulang masing masing bagi kedua belah pihak. Ujar Adityo.
Sementara orang tua Haringga Bapak Siloam mengharapkan bahwa kekerasan dalam sepakbola khususnya antar supporter, anaknya adalah korban terakhir tidak terulang kepada bobotoh lainnya.
Siloam juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian kepada mantan pemain Persib khususnya yang sengaja jauh jauh datang dari Bandung dalam suasana yang memang khawatir kalau keberangkatan ke Jakarta ada rasa was was adanya sweping dari pihak bobotoh Persija. Ternyata niat yang baik dan tulus ikhlas , alhamdulillah upaya yang dilakukan memberikan yang terbaik untuk sepakbola Indonesia , mantan mantan Persib sudah menunjuklan kepeduliannya ujar Siloam.
Ditambahkan juga Ketua KONI Kota Bandung, Aan Johana mengatakan bahwa upaya yang dilakukan baik mantan legenda Persib dan mantan legenda Persija adalah upaya yang positif dan perlu di contoh oleh semua klub atau yang namanya seorang atlet baik di cabor apapun baik itu atlit perorangan apalagi atlet beregu.
Hal yang ditunjukkan kedua belah pihak mantan Persib dan mantan Persija adalah bukti nyata bahwa dalam olahraga setiap individu atlet maupun kelompok/beregu adalah sebagai alat pemersatu bangsa dengan menunjukkah sportifitas dan permainan yang sportif yang ditunjukkan kedua belah pihak kata Aan.
Apalagi beberapa hari lagi Jawa Barat akan melaksanakan perhelatan olahraga multi even pada PORDA XIII 2018 yang akan berlangsung pada 6 -15 Oktober 2018 di Kabupaten Bogor.
Mudah mudahan sepakbola dan cabor cabor lainnya bisa memberikan yang terbaik untuk kota Bandung yang kita cintai sehigga slogan “Bandung unggul Bandung juara insya Allah tercapai, Ujar Aan. (DIN)*