Agus Djumaedi Ketua PBVSI Cabang Kota Bandung Terpilih Masa Bakti 2018-2022

Ketua Cabang Olahraga Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kota Bandung , Agus Djumaedi (ketiga kanan) berjabatan tangan dengan Ketua PBVSI Jabar, Iswara didampingi Ketua KONI Kota Bandung, Aan Johana pada acara pelantikan pengurus PBVSI Kota Bandung di ruang Paguyuban Pasundan Lantai V Jln. Sumatra Bandung, Sabtu (11/5/19). Foto Didin Sjafruddin.

InBewara, Bandung – Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) pengurus Cabang Kota Bandung, melaksanakan acara Pelantikan sekaligus rapat kerja PBVSI 2019 yang dilaksanakan di gedung Paguyuban Pasundan Lantai V Jl. Sumatra Bandung, Sabtu (11/5/19).

Acara Pelantikan PBVSI Kota Bandung dihadiri Ketua dan anggota PBVSI Kota Bandung terpilih hingga pengurus Provinsi (pengprov), Ketua PBVSI Jabar, Iswara dan Ketua KONI Kota Bandung, Aan Johana .

Pelantikan dibuka langsung oleh Ketua PBVSI Jabar, Iswara sekaligus membuka rapat kerja pengurus Kota PBVSI Kota Bandung dengan mengambil tema ” Melalui Rapat Kerja Pengkot PBVSI Kota Bandung, Kita tingkatkan Pembinaan Prestasi Bola Voli Menuju Bandung Unggul Bandung Juara”.

Ketua PBVSI Kota Bandung terpilih, Agus Djumaedi yang sering dipanggil bapak Boy ini mengatakan bahwa kontribusi atlet atlet bola voli di kota Bandung maupun di Jabar cukup baik dan banyak potensi atlet atletnya, baik untuk putra yang pada PORDA XIII di Kab.Bogor berhasil mendapatkan perak dan putri mendapatkan emas. Sementara untuk meningkatkan optimalisasi raihan medali bisa mempertahankan emas dan diharapkan bisa meraih medali pada PON 2020 nanti di Papua .

Agus Djumaedi mengatakan, “lapang bola voli sekarang banyak dialih fungsikan, seperti yang dipergunakan indoor di Gelora, buah batu dan Jln Macan, dulu masih bisa dipergunakan sekarang sudah tidak bisa untuk dipergunakan dalam pertandingan antar klub, terutama pada liga ngabuburit. lapang yang biasa dipakai sekarang sudah beralih fungsi dan itu menjadi tantangan bagi pengurus periode yang baru”, ujar Agus Djumaedi.

“Pemikiran dan sarana dari Pemerintah sangat diperlukan dan diharapkan agar bisa mengakomodir lapang voli yang ada di Bandung dan bisa dipergunakan para atlet binaan sehingga bisa memberikan kontribusi atlet atlet voli Kota Bandung bisa memberikan andil di tingkat Daerah, Nasional maupun Internasional”, Ujar Agus.

Ketua Koni Kota Bandung Aan Johana menyampaikan keprihatinannya untuk sarana lapang voli sekarang ini, karena disaat kita sedang meningkatkan pembinaan disaat itu pula lapang sudah ada yang berubah fungsi .

Bagaimana menggairahkan langsung untuk bisa pengadaan kembali sarana lapang, karena banyak peralihan fungsi lapang, terutama yang di lapang Saparua, bisa di optimalkan, tinggal bagaimana caranya untuk mempergunakan lapang tersebut untuk digunakan para atlet atlet potensi yang ada.

Bila tidak ditunjang sarana yang terpenuhi, jangan sampai pembinaan yang sudah berjalan bisa dioptimalkan dan di atur kebutuhan sarananya, pengelolaan organisasi yang profesional, kemudian pembinaan atlet-atlet yang bisa memberikan kontribusi, bukan saja di putrinya tetapi putranya juga bisa memberikan medali emas di ajang PON yang akan digelar di Papua.

Aan secara formal di saat pelantikan ini secara resmi juga pamitan pada acara pelantikan ini sehubungan berakhirnya masa jabatan yang kali ke duanya sebagai ketua KONI Kota Bandung, tetapi bisa berkiprah atau bertemu di lain waktu tentu silaturahmi bisa dilaksanakan dalam acara lainnya. Ketua PBVSI Jabar Iswara, mengucapkan selamat untuk agus Djumaedi ketua terpilih yang kali kedua baik pengurus lama, maupun yang baru.

Iswara juga mengatakan bahwa kota Bandung adalah tulang punggungnya atau kiblatnya atlet-atlet di Jawa Barat, ditinjau dari berbagai aspek dan paramaternya. Adanya aturan di pengprov dan wilayah binaannya, kota Bandung merupakan kiblatnya Jawa Barat atau ruhnya atlet-atlet kota Bandung jadi tidak berlebihan dari parameter yang ada, yaitu banyaknya jumlah club yg ada di kota Bandung, kemudian jalannya roda kompetisi yang reguler seperti Ramadhan cup, para pemain dan semua penonton semua ada dan berkumpul di suatu ajang pertandingan di berbagai lokasi di kota Bandung.

“Tentang lapangan yang digusur harus ada relokasinya, itu menjadi tantangan pengurus kedepan agar sarana yang sudah ada tetap dipertahankan dan dibuka lahan atau lapangam baru guna meningkatkan pembinaan yang ada dan bisa dikembangkan”, Ujar iswara.

Ditambahkan Khusus di kota Bandung, semuanya menjadi kontributor terbesar, untuk pelatih, pemain, teknokrat banyak yang diperlukan oleh tingkat Nasional. Masih banyak yang masih belum bisa tergantikan karena masih tetap diperlukan. Baik di lokal, regional maupun Nasional. Boleh dikatakan dengan sebutan “The dream team”.

“Kedepan dalam waktu dekat yang akan digelar adalah Popwilda pada Juli, kejurda junior juli dan Agustus, kegiatannya paling banyak, Indoor putra dan pasir putra/putri”, Ujar Iswara.  (DIN)