10 Kandidat Balon Bupati kembalikan Formulir ke Golkar

InBewara, Soreang – Ketua Panitia seleksi (Pansel) penjaringan bakal calon (balon) Bupati Bandung periode 2020 -2025, DPD Golkar Kabupaten Bandung, Cecep Suhendar menegaskan, dari 15 orang yang mengambil formulir pendaftaran sebagai balon bupati, 10 orang diantaranya telah mengembalikan ke pansel.

Ke 10 orang tersebut, yakni Yoga Santosa, Uben Yunara, Dadang Supriatna, Deding Ishak, Deden Rumaji, Agung Yasusan, H.Anang Santosa, Wendi Irawan, Sugianto dan Hj.Kurnia Agustina Dadang M Naser. ‘Hingga detik-detik terakhir penutupan, dari 15 orang yang mengambil formulir ternyata hanya 10 orang yang mengembalikan. Kandidat yang mengembalikan formulr paling akhir,Hj.Kurnia Agustina,” ujarnya saat ditemui di Sekretariat pansel, DPD Golkar Kabupaten Bandung, Soreang, Sabtu (30/11) malam.

Cecep menjelaskan, para balon yang mendaftar ke Gokar tidak seluruhnya pengurus dan kader Golkar, seperti Uben Yunara ketua SPSI Kabupaten Bandung, Wendi Irawan pengurus organisasi sayap Golkar di Jawa Barat, Deden Rumaji bukan pengurus maupun kader Golkar termasuk Hj.Kurnia Agustina, pendiri dan pengurus organisasi sayap Golkar, yakni Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Kab.Bandung.

Setelah penerimaan berkas, pansel akan megecek berkas pendaftaran dan melakukan penilaian kuantitatif. Kemudian perangkingan yang terakumulasi dari hasil uji visi misi, dan survei yang dilakukan tim survei independen baik dari DPP maupun DPD Golkar. Selajutnya draf nama balon bupati akan dikirim ke Golkar pusat untuk mendapat rekomendasi, kemudian mendaftar ke KPU pada 16 – 18 juli 2020.

“Kalau untuk mendapat rekomendasi DPP,tentu kita harus sudah berkoalisi, sebab yang akan direkomendasi bukan hanya bupatinya tapi sudah satu pasang termasuk partai koalisi,” paparnya.

Lebih jauh Cecep menjelaskan, pengujian visi misi, sesuai tag lane pansel “mencari penerus pimpinan sabilulungan”. Jadi dalam visi misi nya nanti para balon konsepnya itu harus pembangunan sabilulungan, seperti kepemimpinan Dadang Naser (Bupati Bandung saat ino,red) terbukti Kabupaten Bandung ke arah yang lebih baik.

Kepemimpinan Dadang, sebagai kader Golkar berhasil menurunkan angka kemisknan dari angka 10% hingga 5%. “Harapan saya, penggantinya nanti, haru bisa mempertahankan bahkan menurunkan angka kemiskinan. Jadi Bupati dari Golkar harus komitemen dalam mengentaskan kemiskinan, meningkatlan mutu pendidikan. Jadikan Bandung sebagai kabupaten yang unggul dan maju,” tuturnya.

Berkomitmen terhadap lingkungan, sehngga harapan pansel itu harus dituangkan dalam konsep visii misi, yang akan diuji pihak akademisi. Yang terakhir, adalah hasil survei sejauh mana elektabilitas kandidat. “ Jadi mulai sekarang, para kadidat mulai mensosialisasikan dirinya, unutk meningkatkan elektabilitasnya masing-masing,” pungkasnya. (IB- Nk)