InBewara, Bandung – Perguruan Jalak Bodas Kanuragan (JBK) menggelar ajang silaturahmi yang diprakarsai oleh Ketua umum JBK , Setiabudi (Kang Budi). Kegiatan tersebut melibatkan kurang lebih 50 orang anggota pada kali pertama tahun ke 2 selama kiprahnya.
Kegiatan yang diselenggarakan di Saung Rasa gading Tutuka, Soreang Kecamatan Cangkuang , Kabupaten Bandung, Sabtu (27/2/2021), menurut Kang Budi berlangsung secara lancar tanpa ada halangan.
“Alhamdulillah kita semua bisa berkumpul dan silaturahmi, hal ini berkat kehendak Allah SWT.” ucapnya.
Budi berharap bagi rekan rekan yang berada di berbagai perguruan beladiri lainnya seperti Praja Kesatria Dharma (sekarang BKC), Bushido, Kei Shin Kan, Amura bisa bergabung dengan JBK yang baru berjalan tahun ke 2, apabila teman teman diperlukan untuk JBK.
“Insyaa Allah rekan rekan siap untuk bekerja membantu abah Engkos untuk program training selanjutnya di Camp JBK Practical Self Defense Academy (PSDA) Jln.Cikutra no 70 Bandung.” tegas Budi.
Budi berharap bahwa Misi dan visi komunitas JBK ini adalah untuk membentuk manusia Indonesia yang hebat serta bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi keluarga, masyarakat, dan bangsanya.
Abah Engkos yang menjabat sebagai Ketua Dewan Guru/Guru Utama JBK, menerangkan bahwa dalam usianya yang ke 77 masih bisa tetap beraktifitas serta berkumpul dengan rekan-rekanlainnya.
Dirinya menjelaskan secara singkat pada ajang silaturahmi ini bahwa keberadaan Nama Jalak Bodas Kanuragan (JBK) merupakan sebagai lambang yang mempunyai makna sebagai simbul, yaitu Aliran yang menganut Rasional artinya : Gerak dan sikap dilakukan berdasarkan pikiran dan pertimbangan yang logis, cocok dengan akal/pemikiran manusia .
Simbol dari nama Jalak Bodas artinya Jalan Kebenaran, Bodas artinya Suci / bersih dan Kanuragan adalah Bela Diri yang mempunyai sifat Cepat menyerang, tangguh dalam bertahan, didalam latihannya JBK mempunyai 3 unsur pemikiran yang logis dan rasional : Pertama : “Ulah kuat diteunggeul, tapi ulah kena teunggeul “(jangan kuat dipukul, tapi jangan kena pukul).
“Kaluarkeun tanaga leutik, tapi hasil gede” (keluarkan tenaga kecil tapi hasilnya besar), Ulah ngagunakeun otot, tapi gunakeun otak (jangan menggunakan otot, tapi pergunakeun otak) itulah inti pokok dari JBK,” ujar Abah Engkos.
Bagi Jalak Bodas ini merupakan langkah yang bagus sehingga kedepannya akan makin sukses dalam memasyarakatkan pencak silat beladiri praktis.
“Itulah pelajaran beladiri yang sangat mudah, bila anda bisa mempelajarinya Insya Allah , itulah petarung sejati.” kata Eddy yang biasa dipanggil abah Engkos .
Pada pertemuan silaturahmi ini juga JBK mengeluarkan Surat Keputusan No 03/SK/JBK-PSDA/2/2021 tentang pengangkatan Pelindung Jalak Bodas Kanuragan Practical defense Academy (PSDA), kepada Drs. H Irjel Pol .Irlan Kustian SH sebagai Pelindung JBK- PSDA. untuk lebih mengembangan sumber sumber potensi yang ada dan diharapkan bisa mengembangkan JBK PSDA pada lingkungan kerja dan institusi lainnya,” terang Budi.
Irjen Pol.Drs Irlan Kustian SH menyampaikan bahwa bagaimana pertemuan ini menjadi korelasi bukan saja ajang kumpul atau reuni, tetapi yang perlu kita urus adalah Kesehatan.
“Kita ambil point dari pertemuan ini yang menjadi contoh dalam kehidupan sekarang ini, di dojo Baiturahman, kenapa harus subuh latihannya, ternyata memberikan tauladan untuk shalat subuh di masjid , jadi tidak terpikir kenapa latihannya subuh. begitu juga latihan setelah magrib yaitu dengan tujuan selain olahraga namun ada hikmah dibalik latihan tersebut yaitu untuk melakaanakan shalat berjamaah dan selalu shalat di masjid itulah yang bisa ambil dan dapatkan dalam perjalananan di dojo baiturahman, yaitu membina karakter yang baik.” Irlan menjelaskan.
Dirinya menyampaikan untuk bisa berbagi kepada generasi muda dalam membangung olahraga beladiri. Menurutnya era sekarang lebih mudah, bagaimana mengemasnya kepada masyarakat, tentu ini tantangan dan harapannya di usai yang relatif muda.
Irlan berharap supaya wadah ini bisa menjadi suatu bagian yang bisa diterima warga Indonesia, paling mudah adalah instansi pemerintah dan swasta untuk merangkul suatu organisasi yang bertugas di bidang penjagaan/ keamanan.
“Tidak ada salahnya kita juga menjadi target untuk bisa mengembangkan dengan kepentingan beladiri kita sendiri, bagaimana kita mengutamakan akhlaq kita, apa yang bisa diberikan kepada orang lain,” kata Irlan.
Salah Seorang Senior JBK, Bambang Asmara Budi, (Kang Apang) menyampaikan bahwa benang merahnya ketemu dan tidak bisa diputus, yaitu jalak bodas adalah rumah kita bersama yang punya hobby beladiri, dimana teman teman bisa berkumpul yang sudah berpisah sekian lama.Sekarang sudah bisa menyatu dengan berbagai pengalaman di rumah JKB yang baru pada tahun ke dua.
“Kedepan yang harus dipikirkan kalau kaitannya bela diri adalah ukurannya olahraga dengan kesehatan, JBK adalah olahraga selain kesehatan, maka row model atau iconya adalah, Abah Engkos bisa “menularkan” bagaimana olahraga dengan perilaku sehat dengan akhlak yang mulia” tegas Apang , (DIN)*