Dadang Mulyana; “Pastikan dan Pantaskan Diri Untuk Menjadi Guru”

InBewara, Bandung,- Tugas dan Tanggung Jawab Besar bagi sosok Dadang Mulyana yang menjabat sebagai ketua Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM) Pasundan. Salah satunya mengembalikan kejayaan dan kesuksesan pendidikan Pasundan di masa lampau yang terbilang banyak melahirkan orang-orang sukses dan tokoh nasional.

Dirinya bertekad untuk meningkatkan kualitas SDM para pengajar serta sarana dan prasarana di lingkungan Pasundan untuk bisa bersaing dengan sekolah lain. Termasuk gedung dan ruang kelas .

“Selain itu, taman juga tak kalah pentingnya, taman bukan hanya sekedar memberi kesegaran pandangan mata,tapi berfungsi ganda sebagai tempat belajar juga.” Ujarnya.

Menurutnya untuk bias memajukan dan memiliki daya tarik bagi masyarakat terhadap lembaga pendidikan Pasundan haruslah dilihat dari kualitas pelayanan.

“Kualitas layanan sangat penting untuk membangun kepercayaan terhadap masyarakat, disamping kualitas SDM dan kualitas infra struktur, kulitas layanan pun sangat penting bagi Pasundan.” Ucapnya.

Disamping itu dirinya berusaha menjalin kemitraan dengan instansi pemerintah ataupun swasta. Tujuannya untukmembangun kerjasama yang baik terutama dalam menyerap tenaga kerja dari para lulusan Pasundan.

Terkait dengan sarana dan prasarana di lingkungan Pasundan, Dadang menjelaskanbahwa untuk lingkungan sekolah Pasundan masih dalam tahap normal. Sertakedepanya tetap berusaha keras dipioritaskan untuk layanan pengebangan pendidikan.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan salah satunya meningkatkan mutu guru melalui sertifikasi.

“Para guru di Pasundan hampir semua telah mengikuti sertifikasi.” Imbuhnya.

Dilingkungan pendidikan pasundan khusunya pada muatan lokal diselenggarakan pendidikan budaya Sunda dan Islam sesuai  jargon “Nyakola, Nyunda, Nyantri “ dengan standar baku tetap mengikuti pemerintah.

Dalam kondisi sekarang  dengan adanya wabah Covid-19 ini terasa dampaknya bagi  dunia pendidikan terutama perolehan siswa, berkaitan dengan kemampuan daya beli masyarakat karena keterbatasan ekonomi ditambah dengan adanya kebijakan pemeintah dengan diadakanya sistem zonasi.

“Kebijakan pemerintah yang mendirikan sekolah rintisan pada suatu wilayah yang sebetulnya sudah ada sekolah swsta dan negeri,  bukanlan solusi untuk mengatasi masalah pendidikan.” Terang Dadang.

Menurutnya kalau asumsi pemerintah meragukan kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah swasta, kenapa harus mendirikan sekolah rintsan, kenapa tidak disuport atau didukung untuk meningkatkan kualitas?.

“Pada bagian mana sekolah swasta yang dilihat kurang kulitasnya  maka disitulah disupportnya. Apakah dari segi managemen, leadership, etos kerja, kopetensi, atau ketaatan terhadap  implementasi kurikulum nasional? “ terangnya.

Dirinya menghimbau dan mengusulkan kepada pemerintah supaya meninjau kembali tentang kebijakan  sekolah rintisan ini.

“Kalau pemerintah tetap mempertahankan sistem zonasi, dan kebijakan dengan sekolah rintisan, salah satu cara bagaimanama membuat sekolah unggul dan mempunyai nilai lebih bagi masyarakat adalah dengan kualitas dan produk layanan.” Imbuhnya.

Dadang berharap bagi semua tenaga pengajar di lingkungan Pasundan supaya tetap pastikan dan pantaskan diri untuk menjadi seorang guru yang professional, itikad dan keikhlasan menjalankan profesinya.

“Para tenaga pengajar di Pasundan harus memiliki 4 kompetensi, yaitu Kompetensi yang berhubungan dengan semua kependidikan seperti  cara mengajar, membuat RPP, menghadapi siswa yang bermasalah, mengapresiasi siswa yang berprestasi, dll. selanjutnya kompetensi Professional, kepribadian dan sosial.” Pungkasnya.***