InBewara, Cimahi – Ketua KONI I Bidang Organisasi Kota Cimahi, Dedi Kuswandi didampingi Wasekum II Henry Asmara, Bidang Media Didin Sjafruddin, Bidang Kesejahteraan dan Pelaku Olahraga, Dady dan Rinawati melakukan silaturahmi dan sharing informasi ke cabor Rugby dan Cabor IPSI Kota Cimahi.
Kegiatan silaturahmi dan sharing informasi cabor IPSI berlangsung Jumat lalu dan hari ini berlangsung pada cabor Rugby di sekretariat di Jln.Kalasan VI No 71 Cimahi, Senin (14/3/2022).
Ketua Rugby Kota Cimahi, Edi Kanedi menyambut baik kunjungan silaturahmi ini, khususnya cabang olahraga Rugby yang memang nantinya dapat meningkatkan olahraga ini di even, porprov maupun nasional bahkan internasional.
“Kami Siap membantu KONI Cimahi memberikan yang terbaik dari Cabor Rugby, intinya siap bantu untuk kepentingan KONI,” ujar Edi yang didampingi pengurus dan turut hadir anggota clubnya.
Dia juga menyampaikan bahwa Rugby Cimahi bisa lolos pada BK porprov XIV 2021 yang lalu, oleh karena itu tim rugby langsung mempersiapkan dirinya untuk porprov 2022 sesuai target menjadi juara.
“Tim Rugby akan mempersiapkan pemenuhan persyaratan yang diperlukan KONI sesegera mungkin dalam satu minggu ini, seperti kebutuhan keterangan domisili, AD/ART, penganggaran, SK Klub dan kekurangan batas minimal anggota cabor sehingga persyaratan tertib administrasi bisa terpenuhi,” ucap Edi
“Aturan Rugby masih bisa menambah atau mengganti nama atlet pada porprov sesuai kemampuan pada rentang persiapan ke porprov, selain itu kebutuhan persiapan Rugby mengenai Sarana dan prasarana untuk segera direalisasikan oleh KONI, selama ini kebutuhan didapat dari patungan dari anggota atlet, pengurus dan belum ada sponsorship, insyaa Allah kedepan Rugby berharap ada bapak angkat,” ujar Edi.
Sementara dari Ketua Cabor IPSI, Chaerul Syobar menyampaikan bahwa secara Administrasi persyaratan keorganisasian sudah memenuhi persyaratan, dengan jumlah paguron sebanyak 20 yang diharapkan memiliki sekretariat berdomisili di Cimahi, kedepan harus sudah mempersiapkan atlet atletnya untuk berprestasi, insya Allah cabor IPSI akan membuktikannya dengan raihan beberapa medali emas dari para paguron simana atletnya yang berprestasi,” kata Chaerul.
“Pada bulan Mei 2022 kepengurusan IPSI Cimahi akan habis masa kepngurusan, untuk itu wajib segera mengadakan muscab agar pertanggung jawaban bisa terlaksana terlebih terkait dengan kesiapan tim IPSI Cimahi untuk Porprov 2022, untuk itu sebelum muscab IPSI akan bermusyawarah dahulu untuk mencari generasi baru sebagai ketua maupun pengurus yang akan datang” tegas chaerul
“Sebagai informasi pada BK Porprov kemarin IPSI meloloskan 6 atletnya, walaupun hasilnya tidak dilakukan per rangking oleh IPSI Jabar, berakibat atlet Cimahi tidak bisa mendapatkan bonus dari KONI Cimahi, selain itu KONI dapat membantu pelatihan baik teknik maupun mental untuk pelatih dan atlet agar prestasinya meningkat, terutama juga kepada para wasit dan juri yang berjumlah 27 orang ( 22 putra dan 5 putri).” Ucap Chaerul.
Wakil Ketua I Bidang Organisasi Dedi Kuswandi mengatakan bahwa dalam pembinaan Cabor sebagaimana hasil rapat pimpinan KONI Kota Cimahi, pembinaan organisasi bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana kondisi yang sebenarnya di cabor IPSI dan Cabor Rugby
Dedi menyampaikan bahwa dari 51 cabor di KONI Cimahi yang turut mengikuti BK Porprov Jabar berhasil meraih 38 medali dari 32 cabor yang
lolos ikut ke PORPROV Jabar dengan anggaran 6 M mengirimkan 700 atlet dan menghasilkan 38 emas.
“Insyaa Allah proyeksi untuk tahun 2022 KONI mendapatkan 12.5 Milyar dengan mengirimkan 500 atlet dari 33 cabor untuk PORPROV XIV 2022, tentunya dengan peningkatan jumlah raihan medali harus lebih baik dari hasil yang di dapat pada BK Porprov 2021. Hal ini disampaikan kepada semua Cabor tentunya agar, keterbukaan dan transparansi yang disampaikan dapat diterima dengan baik, pihaknya meminta untuk terus ditingkatkan prestasinya.” ujar Dedi.
“Pembinaan organisasi cabor ini, juga bertujuan agar diantara Cabor, Club dan KONI harus sinergitas agar semua punya persepsi yang sama dan transparansi yang terbuka.
“Cabor sendiri menjadi variabel penilaian KONI. Apakah Cabor ini fokus bekerja untuk mencari prestasi, atau hanya biasa saja, Maka kondisi yang seperti itu harus di tingkatkan pembinaan prestasinya,” tegas Dedi.
Dia mengingatkan bahwa cabor yang sudah dikunjungi , diingatkan agar segera melaksanakan apa yang diminta KONI untuk memudahkan dan sinergitas, serta untuk kesinambungan organisasi , sehingga tidak terputus dan menjadi halangan pembinaan baik atlet maupun organisasinya. ***(DIN)