1189 atlet Cimahi dan Jabar ikuti Kejuaraan Kadisjas TNI AD Taekwondo Championship 2022, Walikota dan KONI Kota Cimahi Apresiasi

Brigadir Jendral TNI Aminudin S.I.P, saat membuka secara resmi kejuaraan Kadisjas TNI AD Taekwondo Championship 2022 di GOR. M.Toha Disjasad , Sabtu (17/9/2022). Foto : Didin Sjafruddin

InBewara, Bandung – Sebanyak 1189 atlet Taekwondo putra dan putri asal Kota Cimahi dan Jawa Barat mengikuti Kejuaraan Kadisjas TNI AD Taekwondo Championship 2022 yang digelar Persatuan Taekwondo Kota Cimahi, dan Jabar di

Di GOR Indoor M.Toha Disjasad TNI-AD Jln.M.H.S. Mintaredja No.80 Cimahi.

Kejuaraan ini berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu (17/9/2022) hingga Minggu (18/9/2022) yang merupakan salah satu event yang difasilitasi Dinas Jasmani Angkatan Darat (Disjasad) untuk mendorong kembali kegiatan olahraga disertai dengan semangat hari olahraga nasional dan memperingati HUT TNI ke 77 di 2022.

Ketua Pelaksana Taekwondo,
Taufik Krisna, Mengatakan bahwa, “Kejuaraan Taekwondo Championship ini diikuti 1189 atlet yang terdiri dari 1.108 umum, dan 81 TNI/ POLRI dengan 61 kontingen umum 22 kontingen TNI/POLRI yang dipimpin 6 wasit Internasional, 30 wasit Nasional dan 13 orang wasit Daerah dari 20 utusan pengcab Taekwondo Indonesia se Jawa Barat” kata Taufik

Dia berharap semua anggota Taekwondo Jabar khususnya dapat meningkatkan sportifitas , kualitas, tehnik , pisik, mental dan pengalaman yang merupakan dasar untuk meningkatkan prestasi.

“Kejuaraan ini diharapkan menjadi awal yang baik sesudah pandemi Covid-19. Disamping untuk mempersiapkan para atlet Taekwondo yang berasal dari Kota Cimahi maupun Jawa Barat menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Barat, sehingga berharap akan didapatkan bibit unggul di cabor Taekwondo,” kata Brigjen TNI Aminudin usai membuka secara resmi Kejuaraan Kadisjas TNI-AD Taekwondo Championship 2022, Sabtu (17/9/2022).

Kejuaraan Kadisjas TNI-AD Taekwondo Championship 2022 ini sebagai sarana peningkatan kualitas pada level daerah, sekaligus mengukur kemampuan atlet untuk dijadikan evaluasi dalam pembinaan prestasi, berjenjang, bertahap, bertingkat dan berlanjut dalam mengikuti event selanjutnya baik tingkat cabang, Daerah, Provinsi maupun Nasional bahkan internasional.

Oleh karena itu, seluruh atlet, wasit juri dan panitia, lakukanlah tugas dengan baik dan profesional, karena dengan kepemimpinan yang baik akan menghasilkan kompetisi yang berkualitas, jangan mengambil keputusan yang tidak sesuai dengan kenyataan dan norma yang berlaku, karena akan mencoreng nama baik secara pribadi maupun profesi yang memicu terjadinya protes dan menimbulkan hal yang tidak diinginkan.

Hal ini membuktikan komitmen Kadisjasad untuk berkontribusi memajukan dan memasyarakatkan olahraga, terutama olahraga prestasi. Terlebih setelah beberapa kali Disjasad melaksanakan kejuaraan seperti kejuaraan Karate sebelumnya sebagai sarana olahraga yang bisa diakses oleh masyarakat, pemerintah dan stakeholder terkait.

“Kami bersyukur Disjas memiliki banyak sarana olahraga yang bisa dimanfaatkan untuk umum maupun untuk para atlet prestasi berbagai cabang olahraga. 80 % lapangan olahraga yang bisa dimanfaatkan, sehingga olahraga makin memasyarakat,” tegas Aminudin yang juga mantan Atlet Bulutangkis pada jamannya.

Sementara itu, Mr. Kwak Young Min – Pusat Taekwondo dunia di Kukkiwon Korea Selatan perwakilan untuk negera di dunia termasuk di Indonesia yang turut hadir dalam pembukaan Kejuaraan Taekwondo mengungkapkan, bahwa, “saya terharu kejuaraan ini sangat luar biasa dilaksanakan di lingkungan Militer dengan baik, dan bisa membantu anak anak yatim piatu untuk ikut pada kejuaraan dengan membebaskan biaya,” kata Kwak Young Min.

“Dikatakan juga bahwa Taekwondo bukan saja tentang tehnik, tetapi etika, cinta kepada negara, hormat orang tua, contoh seperti TNI aturannya semua jelas dan dilaksanakan dengan baik,” kata pemegang sabuk Dan 7.

Di Indonesia masih terasa kurangnya kompetisi olahraga, padahal melalui kompetisilah para atlet prestasi bertanding muncul, mengukur kemampuan lawan, dan melatih mental juara.

“Tanpa adanya pertandingan, para atlet tidak bisa mengetahui sejauh mana kemampuannya, sehingga kompetisi bisa menjadi alat ukur bagi pembinaan atlet,” ungkapnya.

Pembinaan olahraga, lanjut Kwak Young Min, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja, tetapi semua stakeholders harus bersama-sama mendukung peningkatan prestasi olahraga.

“Kompetisipun harus dilakukan secara baik profesional tetapi harus dilakukan secara berjenjang dan diwadahi dengan baik,” tegasnya

Menurut Kwak Yung Min kompetisi yang digagas Taekwondo Kota Cimahi, Jabar dan Kadisjasad ini merupakan titik awal berkembangnya kompetisi cabor yang lainnya. Jika dalam kurun waktu tertentu sering dilaksanakan kompetisi, akan lahir atlet Teakwondo yang berprestasi ***(DIN)