IB-Bandung, Bapak murah senyum dan mempunyai dua anak ( Annisa Murtisari Dewi kuliah di Telkom University dan Zahra Azizah Kamila, di SMP It Fitrah insani) ini mengatakan bahwa usaha “keras yang dibarengi dengan pengharapan besar, niscaya berujung hasil yang baik”, perasaan tersebut dirasakan benar Suwito (46), alias Mang Wito ketika membawa atlit bola basket Jawa Barat di Kejurnas Kelompok Umur 18 September 2017 di Surabaya.
Jawa Barat selalu menjadi kuda hitam atau sandungan bagi tim basket daerah lain. Baik di kejurnas, Porda maupun PON. Peta kekuatan tim Basket di Indonesia masih tetap didominasi tim yang berada di Pulau Jawa seperti Jawa Barat, DKI, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tidak hanya harus berinovasi saat menghadapi dan menyelesaikan permasalahan, rekrutmen para pemain kota Bandung yang menjadi barometer basket di Indonesia yang dipakai daerah lain.
Peraturan ataupun regulasi yang ditetapkan Koni Pusat, Jawa Barat dan Koni Kabupaten Kota itu tetap menjadi pegangan dan acuan untuk menjadi dasar peraturan yang berlaku dan ditetapkan untuk dilaksanakan, termasuk permintaan kab Bekasi atas permintaan 8 atlit yang ditolak oleh Kota Bandung meminta Atlit untuk tampil di Babak Kualifikasi (BK) yg baru diselesaikan akhir Oktober ini, untuk berlaga di Porda XIII di Kab.Bogor 2018 mendatang.
Perbasi Kota Bandung Diharapkan dapat mencapai target sesuai target yang diberikan kepada pengurus bahwa 50 %, 2 medali bisa dicapai walaupun ada penambahan 2 medali lagi di 3 x 3, untuk putra dan putri. Selain itu Perbasi Kota Bandung akan mengikut sertakan kejurnas KU 14 di Banten yang akan digelar November 2017 dan launching tray out tim Porda XIII Kota Bandung melawan DKI direncanakan Desember 2017, Kemudian terhadap pembinaan, Perbasi Kota Bandung sesuai program Perbasi dari kelompok Umur (KU) 14 dan KU 16 sampai profesional, sudah berjalan dan dilaksanakan dengan baik .
Kota Bandung mendominasi dan berpartisipasi, baik atlit pelatih dan materi lainya di kancah Nasional maupun Internasional dilaksanakan dengan baik. Dengan ketegasan dan kebijakan yang diambil sesuai regulasi yang berlaku Babak Kualifikasi Porda di lima wilayah di Jawa Barat dapat diselesaikan dengan baik, ujar suami dari
Raden Dian Widiaty Krisdiana Rosadi Wirasubrata ini ketika ditemui di kantornya di Koni Kota Bandung.
Bagi lulusan Ilmu Ekonomi dan Study Pembangunan unpas Bandung ini Apalagi kedudukannya sebagai bendahara Koni Kota Bandung yang bersentuhan langsung dengan kebijakan Ketua Koni Kota Bandung dan kepemerintahan, oleh karena itu diperlukan penampilan cepat, efektif dan praktis apalagi ketika harus senantiasa bertemu dengan semua elemen khususnya masyarakat olahraga diperlukan kesiapsiagaan secara ekstra.
Pria Kelahiran Bandung ini di Awal karir masuk Focus maker dan membuat forum usaha dan informasi, pada jaman Walikota Wahyu Hamijaya dan pak Dada saar menjabat Kabag Ekonomi dan pernah bekerja di GGM Bandung, kemudian cukup banyak organisasi yang dipegang diantaranya Sekretaris Umum Cabor Billiar Kota Bandung, Bidang prestasi (binpres), kemudian Sekretaris 2 dan yang sedang berjalan adalah menjabat Bendahara Koni Kota Bandung. Sementara dibidang politik, menjabat Ketua 1 KNPI Kota Bandung, menjadi Bendahara, kemudian menjabat Wakil Ketua 1. Dan yang terakhir bendahara Jabar.
Di partai selain itu menjabat wakil Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Jawa Barat, dan sekarang wakil bendahara partai Golkar Kota Bandung. Cukup banyak aktifitas dan kegiatan Mang Wito ini dalam mengarungi bahtera kehidupannya “tidak disangka, setelah saya mengabdi di Kota Bandung menjadi pelayanan Masyarakat hingga sampai saat ini yang tinggal di Graha Bukit Raya Cilame Ngamprah Kabupaten Bandung Barat”, tuturnya *(DIDIN SJAFRUDDIN)