InBewara, Soreang – Pembangunan dibidang lingkungan, merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung yang dianggap sangat berat.
Sinergitas bersama Kodam III Siliwangi digencarkan, sebagai upaya untuk menuntaskan masalah lingkungan. Melalui Program Citarum Harum yang rencananya akan dipimpin langsung oleh Presiden RI Ir.Joko Widodo nanti, penyelesaian sumber dan dampak yang disebabkan Sungai Citarum segera teratasi.
Bupati Bandung H. Dadang M Naser,SH, S.Ip.,M.Ip mengungkapkan, dengan sinergitas jajaran Kodam III Siliwangi, maka dari berbagai upaya untuk penyelesaian masalah pembangunan lingkungan, akan dirasakan dampak dan progres oleh masyarakat itu sendiri.
Baca Juga : Jokowi: “Polusi dari Pabrik Kotori Citarum”
“Dengan sinergitas bersama seluruh jajaran Kodam III Siliwangi, permasalahan lingkungan khusunya yang disebabkan sungai Citarum, progresnya sedikit demi sedikit akan berdampak baik pada masyarakat,” ungkap Bupati Bandung dihadapan Dandim 0609 Arh. Andre Wira, 9 Dansektor Kodam III Siliwangi serta seluruh PD (Perangkat Daerah).
Menurutnya walau masih terkendala masalah kewenangan wilayah antara Pemkab Bandung dengan PTPN (PT. Perkebunan Nusantara 8), kita akan konsisten semua agar menghentikan alih fungsi lahan dan menyediakan alih profesi bagi masyarakat
Lebih lanjut Bupati mengatakan, strategi lain yakni bagi masyarakat yang menanam pohon keras di daerah hulu, dan mampu merawat pohon tersebut, 6 bulan kemudian akan diberikan sertifikat yang bisa diagunkan ke bank daerah, dengan catatan pohon tersebut tidak boleh ditebang. Maka menurut Bupati masyarakat akan termotivasi untuk menanam pohon, khususnya yang pohon berbuah.
“Sertifikat pohon ini adalah salah satu strategi, bisa diagunkan ke bank daerah, bjb atau BPR. Syaratnya harus dirawat dan tidak boleh ditebang, buahnya bisa dijual. Dengan begitu profesi masyarakat yang tinggal di daerah bisa dialihkan baik sebagai petani buah (alpukat, kopi, dan kina), ataupun sebagai peternak,” imbuhnya.
Bupati juga menerangkan dalam penanganan masalah Citarum teorinya harus dilakukan beberapa rekayasa, seperti rekayasa sosial, vegetative juga rekayasa teknologi yang diterakan secara bertahap untuk masyarakat, terutama lanjutnya, untuk fokus pada pengelolaan sampah.
“Rekayasa sosial harus dilakukan walau berat, karena kita ingin masyarakat bergeser ke peradaban maju, program RAKSA, Rumah layak huni, Air tepelihara, Kakus tersedia, Sampah harus terkelola sejak skala rumah tangga dan Alam harus dijaga, tentu saja semuanya sudah dilakukan namun masih bersifat parsial,” ujarnya.
Untuk rekayasa vegetative, kita akan alihkan fungsi lahan tanam dari sayuran menjadi tanaman keras. Sedangkan rekayasa teknologi, pihaknya sudah memiliki beberapa alat canggih penghancur sampah,, namun jumlahnya masih sangat terbatas.
Pada kesempatan tersebut, Bupati berharap agar dalam penyelesaian masalah Sungai Citarum itu akan terjalin hubungan baik, saling mendukung dengan semangat sabilulungan dan konsisten untuk semua upaya, baik yang telah dilakukan atau untuk rencana Program Citarum Harum nantinya.(AS_35)