Perguruan Beladiri Lodaya Memborong Dua Gelar Juara Umum

KETUA KONI Kota Bandung, Aan Johana (Pakai topi) bersama para pengurus Perisai Diri usai memimpin prosesi penghormatan penutupan kejuaraan silat Perisai Diri, di GOR Pajajaran Kota Bandung, Minggu (1/4/18)

InBewara, Bandung – Perguruan Beladiri Lodaya memborong dua gelar juara umum Kejuaraan Pencak Silat Perisai Diri Antar unit/Ranting se-Kota Bandung yang berlangsung di GOR Pajajaran, Kota Bandung. Minggu (1/4/18)

Gelar pertama dalam kejuaraan yang digelar selama dua hari sejak Sabtu (31/3) dan Minggu (1/4)  tersebut, diraih di kelas junior dengan 12 emas, 5 perak dan 2 perunggu. Sementara gelar kedua diraih di kelas under/usia dini dengan meraih, 10 emas, 5 perak dan 4 perunggu.

Hanya di kelas senior yang gagal diraih. Pada kelas ini gelar juara direbut UPI Bandung dengan perolehan,  4 emas, 2 perak dan 2 perunggu. Perguruan Lodaya hanya menempati di peringkat terpaut satu medali emas dari UPI yakni, 3 emas, 1 perak dan 1 perunggu.

Sementara itu di sektor pesilat terbaik, Lodaya juga menempatkan empat pesilatnya masing-masing, di bagian putri, Rena Kaysa Aprilia (under usia dini),  putra, Alteja Nur Nailendra (usia dini), Yosihiro (pra remaja) serta  Rifi Sami Nur Fauzian (Remaja).

Kejuraan diikuti 271 pesilat memperebutkan Piala  Walikota Bandung se-cabang Bandung.  Penyeleggaraan kejuaraan memasuki tahun ke-29 sejak didirikannya perguruan silat Perisai Diri di Kota Bandung.

“Sesuai misi kami, kejuaraan ini diselenggarakan dalam rangka membentuk generasi  yang berkarakter dan berbudi luhur serta mencetak atlet-atet pencak silat  beprestasi hasil binaan Perisai Diri,” jelas Ketua Penyelenggara, Saly Rosmalia.

Disamping kata Saly, kejuaraan tersebut memberikan kesempatan kepada atlet untuk menyalurkan hasil latihannya dan selanjutnya menjaring bakat-bakat muda untuk diserahkan ke induk cabang untuk dibina.

“Namun di tahun ini mengalami penurunan. Tahun lalu diikuti hingga 400 pesilat tetapi untuk tahun ini hanya diikuti 271 atlet dikarenakan  adanya pembantasan peserta,” kata Saly.

Kejuaraan ini ditutup Ketua Umum KONI Kota Bandung, Aan Johana ditandai dengan penyerahan senjata khas Jawa Barat, Kujang. Bagi Aan, kontribusi Perisai Diri sangat terasa terutama bagi KONI Kota Bandung.

“Salah satunya adalah mewakili  Indonesia sebagai atlet yang disiapkan di ajang Asian Games Agustus mendatang, dan dari kejuaraan ini pun kita harapkan muncul pesilat-pesilat baru sebagai generasi penerus,” kata Aan usai penutupan. (ANK/DIN)*