InBewara, Bandung – Beberapa Tenaga ahli statistika Indonesia bekerjasama dengan Tissot Untuk Mensukseskan Perhelatan Asian Games Jakarta-Palembang 2018 Cabang Olahraga Bola Basket.
Olahraga kini tidak luput dari olahan angka yang lebih dikenal sebagai Statistik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Statistik berarti data yang berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala.” Namun masih banyak masyarakat yang mendengar istilah statistik saja sudah membayangkan kerumitannya apalagi harus melihat angka-angka di dalamnya.
Nyaris semua cabang olahraga beregu menggunakan statistik sebagai pegangan mereka dalam menentukkan beberapa keputusan. Salah satu contoh cabang olahraga yang tidak luput dari pemanfaatan olah angka ialah bola basket, setiap kejadian pada pertandingan bola basket selalu menghasilkan data-data yang berkaitan dengan hasil pertandingan tersebut. Misalnya saja jumlah poin, melakukan tembakan 2 angka atau 3 angka, bahkan jumlah melakukan pelanggaran dan sebagainya, setelah melihat statistik tersebut dapat diketahui melalui analisa sederhana tim mana yang memegang kendali permainan ketika bertanding.
Disisi lain, Pengambilan data atau statistik juga dapat dilakukan untuk menilai performa seorang pemain. Pemain tersebut ketika bertanding akan dihitung data permainannya mulai dari banyaknya melakukan tembakan, rebound, asis, pelanggaran, hingga lamanya bermain di lapangan. Dari data-data tersebut seorang pelatih akan membuat kesimpulan apakah pemain tersebut layak dimainkan atau tidak. “Statistik sangat membantu saya mempelajari kekuatan tim calon lawan, serta dapat mengevaluasi performa masing-masing pemain saat pertandingan berlangsung”. Ungkap Andri Malay, seorang pelatih bola basket kota Bogor. Seolah sepakat mengenai peran statistika, Rahmad Yuli sebagai tim pengolah angka dari jawa tengah ini menambahkan bahwa “statistik sungguh berguna bagi saya, karena digunakan untuk memantau perkembangan pemain, membaca strategi, membaca kelemahan dan kelebihan tim maupun pemain.”
Statistik Indonesia dan Harapan Kedepannya
Praktisi Statistika dari Surabaya, Basith Pahlevi mengungkapkan bahwa Statistika di Indonesia terutama bola basket memang sudah mulai ter-expose dan ter explore, ditambah lagi sudah mendapat pengakuan dari federasi Internasional berupa lisensi FIBA untuk statisticians (praktisi statistic). Tetapi sayangnya keberadaan praktisi statistik di Indonesia masih belum merata. Di sisi lain, bagi sebagian penikmat basket di Indonesia, statistik mungkin membingungkan dan tidak begitu akrab karena menggunakan istilah dalam bahasa Inggris yang disingkat. Namun, angka-angka itu biasanya memuat data standar, seperti nama pemain, nomor pemain, dan berapa menit ia dimainkan. Ada pula jumlah field goal atau jumlah lemparan yang tepat sasaran (disingkat FG), jumlah lemparan bebas atau free throw (disingat FT), jumlah lemparan tiga angka (3P), jumlah asis (AST), jumlah bola yang memantul di papan akibat lemparan meleset atau rebound (REB), jumlah pelanggaran atau foul (F), jumlah pemain yang terkena foul biasa disebut Foul Drawn disingkat (FD) jumlah bola yang hilang atau turnover (TO), dan jumlah bola yang dicuri dari lawan atau steal (ST).
Untuk itu Agnesa Aulia sebagai praktisi pengolah angka dari Jawa Barat berharap bahwa dalam setiap sesi penyegaran lisensi kepelatihan bola basket yang diadakan di setiap daerah, ada terselip momen dimana para pelatih diberikan pelatihan mengenai statistik juga, agar para pelatih yang memang masih awam tidak hanya melihat hasil statistik saja tetapi bisa juga membaca dan memahami data statistik tersebut. “Karena sekarang sekelas tingkat smp saja sudah mulai menggunankan petugas statistik setiap event. Contoh JRBL untuk tingkat smp, Dbl untuk tingkat SMA, BOC dan LIMA untuk tingkat universitas, belum lagi disetiap kejuaraan seperti kejurda, kejurnas, popda,popnas, porda dan pon sudah mulai menggunakannya” Ujar Agnes.
Sejalan dengan itu, permainan bola basket yang terus berkembang dan menarik banyak perhatian warga ini mulai menyuarakan olahan angka melalui berbagai media. Hari Purwanto sebagai penikmat game 5 on 5 memaparkan bahwa dalam setiap perhelatan liga profesional, mereka diberi tahu dimana penonton bisa melihat kejadian yang terjadi di lapangan tanpa perlu melihat langsung dan streaming, jadi liga tersebut memberikan informasi melalui fiba livestat. Disana para penikmat basket akan mendapatkan banyak informasi mengenai pertandingan yang sedang berlangsung secara detail. Sehingga sedikit demi sedikit, olahan angka menjadi elemen penting bagi para basket mania untuk mencuri nformasi mengenai team favorit mereka, tidak hanya itu, melalui olahan angka pula, legenda-legenda basket hadir menghiasi topik pembahasan di media.
Seperti para pemain NBA yakni Michael Jordan, Kobe Bryant, Wilt Chamberlain, Yao Ming yang menyandang gelar pemain legenda karena adanya hasil olahan angka (statistika) yang menggambarkan garangnya ketika mereka bermain di lapangan. Terlebih lagi, olahan angka akan memudahkan penyelenggara sebuah event bola basket untuk menentukan siapa yang akan menjadi nominasi pemain terbaik, pencetak skor terbanyak, rebounder terbanyak dan sebagainya. * (Destri Hardiyani/Mahasiswa Pendidikan Olahraga/Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia)