InBewara, Bandung – Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Jawa Barat akan menetapkan sebanyak 24 orang atlet untuk masuk dalam komposisi tim pelatda PON XX. Ke-24. Atlet tersebut berdasarkan hasil dari pelaksanaan Seleksi Daerah (Selekda) dan Kejuaraan Daerah (Kejurda) Sepatu Roda yang digelar di lintasan sepatu roda Saparua, Jalan Banda Kota Bandung, Minggu (3/3/2019).
Ketua Umum Pengprov Porserosi Jabar, Erry Sudradjat menuturkan, hasil dari pelaksanaan Porda XIII yang digelar di Kabupaten Bogor tidak menjamin atlet yang juara di setiap nomor untuk masuk dalam komposisi tim pelatda. Pihaknya akan terus melaksanakan seleksi untuk menghasilkan atlet terbaik meski tidak mendapat dukungan dana dari KONI Jabar.
“Kalau tidak ada proses seleksi, kita khawatir atlet justru berleha-leha karena merasa sudah aman masuk dalam tim. Jadi kita tetap gelar seleksi, bagaimana pun caranya,” ujar Erry saat ditemui disela-sela pelaksanaan Selekda dan Kejurda Sepatu Roda di lintasan sepatu roda Saparua, Jalan Banda Kota Bandung, Minggu (3/3/2019).
Dari pelaksanaan selekda tersebut, pihaknya akan memilih sebanyak 24 atlet untuk masuk dalam komposisi tim pelatda dari total 64 atlet yang ikut serta dalam selekda dan kejurda tersebut. Dengan rincian, 10 atlet putra, 10 atlet putra, 2 atlet cadangan putra, dan 2 atlet cadangan putri.
“Sisanya, kita siapkan untuk menjadi atlet lapis kedua karena kita menerapkan sistem promosi dan degradasi dalam penentuan komposisi tim inti pelatda PON XX sepatu roda Jabar. Jadi kalau yang sebelumnya sudah terpilih masuk tapi tidak memperlihatkan perkembangan dan peningkatan, bukan tidak mungkin tergeser oleh atlet lapis kedua,” terangnya.
Atlet yang sudah terpilih masuk dalam komposisi tim berdasarkan hasil selekda, lanjut Erry, akan kembali diserahkan ke daerah asalnya untuk terus dilakukan pembinaan. Meski demikian, untuk merangsang persaingan, pihaknya pun akan tetap menyiapkan atlet pesaing bagi atlet yang sudah masuk pelatda sehingga atlet tetap termotivasi untuk terus meningkatkan kemampuan.
“Kita pun akan gelar tes dlaam bentuk latihan bersama dengan melibatkan semua atlet, tidak hanya yang di pelatda saja. Jadi kalau pun tidak masuk pelatda, atlet lapis kedua ini pun bisa ikut latihan dengan tim pelatda dan atlet yang terjaring masuk tim inti itu benar-benar yang terbaik dari yang paling baik. Sepatu roda ini kan cabang olahraga terukur, jadi setiap atlet punya catatan waktu terbaik mereka di setiap nomor,” tegasnya. (DIN)