Kandidat Ketua Berasal dari Internal KONI Kota Bandung

InBewara, Bandung – Dua pengurus inti KONI Kota Bandung akan maju menjadi kandidat Ketua KONI Kota Bandung periode 2019-2023 menggantikan Aan Johana. Jumlah dukungan dari pengurus cabang olah raga dinilai harus menjadi parameter utama dalam penentuan kandidat tunggal calon ketua KONI Kota Bandung yang akan dikukuhkan secara aklamasi pada musyawarah olah raga tingkat kota (musorkot).

“Memang seperti pernah dikatakan Pak Aan (Ketua KONI Kota Bandung), ada parameter lain untuk menentukan satu calon ketua KONI Kota Bandung dari dua kandidat yang muncul. Namun menurut kami, banyaknya jumlah dukungan adalah syarat terpenting untuk menentukan satu calon itu,” kata Ketua Pengurus Cabang Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti) Kota Bandung Bob Gunawan di Hotel Moxy, Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bandung, Selasa (10/4/2019) malam. 

Bob mengatakan, sesuai rapat pleno pengurus KONI Kota Bandung, jumlah dukungan 50 persen plus 1 dari jumlah cabang olah raga yang ada menjadi tolok ukur dalam penentuan calon ketua. 

“Ketentuan itu harusnya jadi acuan utama. Kalau tidak mendapatkan dukungan 50 persen plus 1, artinya calon tersebut tidak mendapatkan dukungan terbanyak. Setelah jumlah dukungan, baru bisa diperhitungkan aspek atau parameter lain seperti loyalitas, kemampuan, dedikasi, dan sebagainya,” kata Bob. 

Seperti diberitakan sebelumnya, dua calon ketua KONI Kota Bandung berasal dari internal kepengurusan organisasi tersebut. Mereka adalah Sekretaris Umum KONI Kota Bandung Erry Sudradjat dan Wakil Ketua II KONI Kota Bandung Nuryadi. Keduanya dinilai memiliki pengalaman dan kualitas mumpuni untuk memimpin KONI Kota Bandung.

“Keduanya adalah sosok yang rendah hati, membumi. Tapi kan nanti untuk dibawa ke musorkot hanya satu calon untuk kemudian ditetapkan secara aklamasi sebagai ketua KONI Kota Bandung. Sekali lagi, jumlah dukungan cabor penting dalam penentuan satu calon untuk musorkot itu,” kata Bob. 

Dia berharap tidak ada intervensi atau bahkan intimidasi dari pihak manapun dalam proses penentuan satu calon oleh Ketua KONI Kota Bandung Aan Johana itu. 

“Wali Kota Bandung sudah serahkan masalah ini sepenuhnya ke KONI Kota Bandung. Jadi jangan sampai ada intervensi dari pihak manapun,” kata Bob. 

Bob sendiri atas nama Pelti Kota Bandung merupakan salah satu di antara 32 pengurus cabang olah raga yang sudah menyatakan komitmennya untuk mendukung Erry Sudradjat sebagai calon Ketua KONI Kota Bandung periode 2019-2023. Menurut Bob, Erry  dinilai memiliki pengalaman, loyalitas, dan komitmen tinggi dalam pembinaan olah raga sekaligus pengembangan organisasi. Selain dua periode menjadi pengurus KONI Kota Bandung, Erry juga merupakan Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Jawa Barat dan Ketua Pengcab Porserosi Kota Bandung

“Dukungan 32 cabor untuk Pak Erry masih dan insyallah akan terus solid sampai musorkot. Jika dilihat jumlah cabor di bawah naungan KONI Kota Bandung yang berjumlah 54, artinya sudah lebih dari 50 persen plus 1 cabor anggota KONI Kota Bandung mendukung Pak Erry,” kata Bob. 

KONI Kota Bandung akan menggelar musorkot) untuk pemilihan ketua baru pada akhir April 2019 mendatang. Ketua Umum KONI Kota Bandung Aan Johana menegaskan, calon penggantinya hanya berasal dari internal pengurus KONI Kota Bandung dan peluang calon ketua dari eksternal nyari tertutup.

“Musorkot sesuai rencana, kemungkinan 30 April.  Untuk kandidat juga kami sudah bersepakat, hanya dari internal (pengurus KONI Kota Bandung) yang diusung dan itu sudah dapat restu pula dari Wali Kota karena justru organisasi yang baik adalah yang mampu menghasilkan kader untuk pemimpin,” ujar Aan.

Kesepakatan mengusung calon ketua dari internal pengurus KONI Kota Bandung, kata Aan, bukan langkah mengabaikan demokrasi, menurut Dia kesepakatan itu diambil justru karena melekat potensi pata pengurus KONI Kota Bandung yang mumpuni untuk menjadi pimpinan organisasi.

Aan kembali menegaskan pihaknya tidak ingin terjadi pemilihan ketua yang berpotensi menimbulkan konflik antara pendukung.
Diantara dua calon yang sudah muncul , hanya ada satu namacalon yang akan ditetapkan secara aklamasi sebagai ketuq KONI Kota Bandung periode 2019 – 2023 pada Musorkot KONI Kota Bandung kata Aan (ABK/DIN)*

Kesepakatan mengusung calon ketua dari internal pengurus KONI Kota Bandung, kata Aan, bukan langkah mengabaikan demokrasi, menurut Dia kesepakatan itu diambil justru karena melekat potensi para pengurus KONI Kota Bandung yang mumpuni untuk menjadi pimpinan organisasi.

Aan kembali menegaskan pihaknya tidak ingin terjadi pemilihan ketua yang berpotensi menimbulkan konflik antara pendukung.

Diantara dua calon yang sudah muncul , hanya ada satu namacalon yang akan ditetapkan secara aklamasi sebagai ketuq KONI Kota Bandung periode 2019 – 2023 pada Musorkot KONI Kota Bandung kata Aan (ABK/DIN)*