Pemprov Jabar Dorong Program PKH

foto: Humas Bappeda Jabar

IB, Bandung – Sebanyak 2.200 pedamping dan 282 operator PKH dari seluruh Jawa Barat memadati Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Jl. Tamansari Kota Bandung, pada Rabu lalu untuk menghadiri acara tahunan Annual Summit Program Keluarga Harapan (PKH) Jabar 2017.

Sebelum acara dimulai, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) berkesempatan untuk mengendarai sepeda motor bersama ribuan pendamping dan operator PKH. Aher bersama Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI Harry Hikmat dan para pejabat terkait mengendarai sepeda motor dari Gedung Sate menuju lokasi acara di Sabuga.

“Saya sangat mengapresiasi acara dan para pendamping serta operator PKH Jabar. Mereka berperan penting dalam mengurangi angka kemiskinan khususnya di Jawa Barat melalui program yang bergulir sejak 2007 di bawah Kementerian Sosial ini,” ucap Aher.

PKH merupakan program yang paling berhasil dalam mengentaskan kemiskinan dan persoalan sosial di Indonesia. Untuk itu, Aher ingin berbagai program pengentasan kemiskinan dan permasalahan sosial nasional ada di bawah supervisi Kementerian Sosial.

“Program PKH itu program yang sangat baik ya diantara program-program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi. Dari selama ini yang dilakukan – kan banyak (program) tidak hanya PKH. Harus saya katakan bahwa PKH paling berhasil,” ujarnya.

“Ketika ketemu dengan Bu Menteri (Sosial), saya sering mengusulkan kalau kemudian semua program-program pengentasan kemiskinan, pengentasan persoalan sosial – supaya lebih berdaya dan sejahtera, saya mengusulkan supaya seluruhnya ada di bawah Kementerian Sosial, paling tidak seluruhnya di bawah supervisi Kementerian Sosial,” tambah Aher dalam sambutannya.

Pada hakikatnya semua kemajuan dalam pembangunan harus dirasakan oleh seluruh masyarakat, bukan hanya bisa dinikmati oleh kelompok atau kalangan tertentu. Untuk itu, Pemprov Jawa Barat akan terus mendorong program PKH ini agar terus berdaya.

“Kita tentu harus terus mendorong program ini, karena pada hakikatnya kita ingin membangun Indonesia ini untuk seluruhnya tidak untuk sebagian orang. Kita ingin ada pertumbuhan ekonomi sekaligus ada pemerataan,” tuturnya.

Melalui program PKH, Aher berharap akan mengubah kondisi para penerima manfaat atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM). “Kalau tadi sudah ada pengusaha mebel, mudah-mudahan ibu terus maju perusahaannya atau dunia usahanya, sehingga bisa menjadi contoh dari PKH pun tidak saja mengentaskan ketidakmampuan menjadi mampu tetapi mengentaskan ketidakmampuan menjadi mampu dan menjadi pelaku usaha sekaligus,” imbuhnya.

Dalam acara ini hadir 2.200 orang pendamping serta 282 operator dari seluruh Jawa Barat. Jumlah pendamping di Jawa Barat ada sebanyak 3.692 untuk mendampingi 1.033.537 KPM. Annual Summit ini digelar sebagai ajang tukar informasi antarpendamping. Selain itu, ada juga pembekalan untuk meningkatkan kapasitas mereka, terutama kepada para pendamping baru yang tahun ini berjumlah 1.700 orang.

Annual Summnit PKH Jabar 2017 kali ini mengangkat Tema: “Dengan Semangat Annual Summit Kita Tingkatkan Komitmen para Pendamping dan Operator PKH untuk Membangun Sumber Daya Manusia Indonesia yang Sehat dan Cerdas, Kreatif, Berkualitas dalam Berbagai Kehidupan”.

Pada kesempatan ini, dipilih tiga Pendamping Berprestasi dari tiga wilayah. Diberikan pula penghargaan kepada tiga kabupaten yang telah memberikan dana sharing terbesar. Kepala Dinas Sosial Jawa Barat Arifin Harun mengatakan, apabila dana sharing PKH yang berasal dari APBD ini diakumulasikan bersama antara dana sharing kabupaten/kota dan provinsi di Jabar akan ada kenaikan dana hingga 300%.**(IB-035)