Pentingnya Bermain Bola Usia Dini untuk Mencapai Prestasi

(SSB) POR UNI

Inbewara, Bandung – Sejumlah orang tua murid sekolah sepakbola (SSB) POR UNI kelompok umur 9 tahun mengikuti pertemuan silaturahmi dan sharing informasi mengenai pembinaan usia dini dari pelatih, Ismu Suardiman serta direktur Teknik POR UNI Deni Syamsudin di ruang pertemuan lapang UNI komplek batu Raden, Minggu, (6/9/2020),

Salah satu pengurus POR UNI yang juga menjabat sebagai Direktur Teknis, Deni Syamsudin menyampaikan bahwa pembinaan usia dini terutama kelompok usia 9 tahun atau kelahiran 2011 ini dalam pembelajaran bermain bola memang dibutuhkan perhatian dari orang tuanya agar hasilnya bisa optimal dan juga kemampuan anak akan terpantau oleh orang tua maupun pelatihnya.

“Peran orang tua harus sesuai dengan perannya sebagai orang tua mengantarkan anaknya untuk berlatih dan menjemput anak, ketika usai berlatih baru hasil latihan di sampaikan kepada orang tuanya, sehingga bisa diambil hasil berlatih yang kemudian bisa di evaluasi untuk perbaikan dan dipertahankan apa yang perlu dilakukan dalam berlatih selanjutnya”, ujar Deni yang pernah melatih tim Persib liga Indonesia beberapa tahun yang lalu.

Deni juga berharap anak anak yg yang berlatih di usia 9 tahun ini yang penting anak ini berlatih dalam suasana bahagia, bagaimana dia bermain bola, anak usia dini terutama usia 9 tahun berlatih 3 kali seminggu itu sudah cukup baik .

Dengan latihan 3 kali dalam1 minggu akan terlihat nanti dengan perkembangannya, bila perlu kedepan anak tersebut menambah kegiatan olahraga lain yang berkaitan dengan gerak tubuh seperti renang, bersepeda, basket, beladiri dan gerak lainnya, hal ini akan menambah pembentukan dan perkembangan struktur tubuh anak sehingga kedepan anak anak ini akan menjadi olahragawan yang berkualitas, hal hal lain yang menunjang perkembangan anak masih banyak aspek lainnya, selain itu berkaitan dengan tingkatan para pelatih terutama jenjang kepelatihan alhamdulillah UNI sudah cukup mumpuni dan sudah banyak dengan para pelatih ditingkat daerah, regional maupun nasional bahkan internasional yang mempunyai sertifikasi atau lisensi yang didapat ” ujar Deni yang mempunyai lisensi internasional yaitu lisensi A. AFC dan instruktur AFC .

Sementara pelatih POR UNI kelompok umur 9 tahun, Ismu Suardiman alumni FPOK UPI jurusan kepelatihan (coaching) mengatakan bahwa, ada beberapa tahapan di dalam pembinaan usia dini terutama usia 0-9 tahun anak anak harus berlatih sepakbola ini yang diutamakan adalah kegembiaraan anak bermain bola, jangan sampai memberikan pengertian dalam berlatih bola itu salah dan benar dalam bermain bola tersebut, tetapi bagaimana pelatih memberikan tepat atau tdak tepat dalam menempatkannya, kemudian usia 10-13 adalah kemampuan (Skill), secara riil pengembangan usia ini tujuannya adalah kemampuan anak , bagaimana bermain bagus, mempunyai talenta bermain bola sehingga hasilnya bagus, dan di fase usia 14-17 adalah fase pengembangan permainan. Kebersamaan dalam bermain membuat akan tercapainya harapan , anak sudah tau bagaimana harus memenangkan pertandingan, bahkan materi yang sudah diberikan sudah ada capaian target.

“Dengan latihan 3 kali dalam1 minggu akan terlihat nanti dengan kemandirian, tanggung jawab, pencapaian harus berhasil, bagaimana bermain bola yang baik dan benar, serta sportifitas yang dimiliki serta perhatiannya, itu yg sangat penting dipahami anak usia dini sehingga kebersamaan dan keakraban diantara pemain juga orang tua akan terjalin dengan baik”. ujar Ismu.

Dia juga menyampaikan bahwa, tugas berat yang diterapkan dalam pembinaan usia dini adalah latihan dimana latihan adalah sebuah proses berlatih dari tidak berlatih menjadi bisa berlatih yang akhirnya bisa berlatih serta dilanjutkan melalui proses berlatih berkesinambungan sehingga bisa mahir, yang akhirnya mempunyai kemampuan individu.

Sehingga dari berlatih itu ada evaluasi yaitu adanya solusi, dari pertandingan ke pertandingan atau dari satu even ke even lain didalam latihan akan terekam”. Ujar Ismu yang tahun lalu memegang
Team Nasional usia 15 Kemenpora 2019 di Portugal yang insya Allah dilanjut 2020 untuk usia 16. Di proyeksikan ke negera yang sama .

“usia dini akan mempengaruhi maju tidaknya anak dalam berprestasi , setiap anak yang dilahirkan sudah ada bakat, terutama yang mempunyai talenta tidak memerlukan waktu yang lama, dalam memberikan materi dan cara berlatih karena kemampuannya, bakatnya sudah ada dan tersalurkan, apabila bakat tidak dilatih maka akan hilang, maka diperlukan latihan yang terprogram dan terpadu sehingga bisa menghasilkan pemain yang berprestasi yang akhirnya pemain tersebut akan dihargai kalau dia berprestasi”. Ujar ismu yang diakhiri dengan pertandingan persahabatan orang tua Siswa SSB. *(DIN)