Mantan Penjaga Gawang Persib Bandung tahun 1980-1990, Agus Atha, Meninggal Dunia di Usia 60 Tahun.

InBewara,Bandung – Mantan penjaga gawang Persib Bandung tahun 1980-1990, Agus Atha (60), meninggal dunia di rumahnya di daerah Cimahi, pada Senin (14/12/2020) sekitar pukul 03.00 WIB.

Kabar duka itu datang dari Kepala Sekretariat Askot PSSI Bandung, Iwan Suwanda. Namun, Iwan tidak mengungkapkan penyakit yang diderita Agus Atha yang menyebabkan kematiannya.

Almarhum Agus Atha adalah penjaga gawang Persib yang sebetulnya punya teknik yang bagus. Namun, namanya kalah cemerlang atau dibawah bayang-bayang penjaga gawang Persib Bandung yang saat itu juga muncul yaitu Sobur, Boyke Adam, Wawan Hermawan, dilanjutkan dengan era berikutnya seperti Anwar Sanusi, Udin Rafiudin, Gatot Prasetyo, Samai Setiadi dll. Padahal, dia termasuk yang waktu itu naik dengan segudang nama pemain kenamaan Persib Bandung seperti Ajat Sudrajat, Yusuf Bachtiar, Adeng Hudaya, Robby Darwis, Dede Iskandar, Ade Mulyono, Iwan Sunarya, Sukowiyono dll.

Berkali-kali pelatih Persib Bandung berganti, seperrti Indra Thohir, Ade Dana, Risnandar, Nandar Iskandar, hingga pelatih asing seperti Mark Janota, Marek Andrzej Sledzianowski, Juan Antonio Paez nama Agus Atha nyaris tidak pernah dipakai. Sepertinya Agus Atha sepertinya hanya sebagai pelengkap dalam setiap pemusatan latihan.

Oleh karena itu, setiap kali Persib Bandung tampil di Stadion Utama Senayan untuk ikut putaran final Kompetisi Divisi Utama PSSI, Agus Atha nyaris tak pernah masuk dalam daftar pemain inti. Bahkan, sempat juga tidak terbawa ke kompetisi yang saat itu paling bergengsi yaitu liga Indonesia di tanah air .

Cerita yang menarik dari almarhum Agus Atha adalah tidak pernah ditampilkannya setiap kali Persib Bandung bertanding di Stadion Siliwangi. Bahkan, ia sempat mengakui bahwa ia hanya merupakan “pemain magang” di Persib Bandung karena hanya mendampingi para pemain senior latihan. “Saya mah hanya kebagian capenya latihan saja,” ungkap Agus Atha dalam sebuah obrolan di Sekretariat Askot PSSI Bandung, dan di lapang lodaya pada latihan mantan tegalega (manteg) setiap Rabu dan Jumat beberapa waktu lalu.

Kendati demikian ia menuturkan, sempat masuk masuk dalam skuad inti Persib pada tahun 1987-an. Namun, ia hanya dimainkan dalam setiap laga tandang. Sedangkan kalau tampil di Stadion Siliwangi ia selalu menjadi cadangan. “Saya tidak mengerti kenapa pelatih Ade Dana tidak mau menurunkan saya di publik sendiri. Padahal saya punya keinginan untuk bisa memperlihatkan kemampuan di hadapan publik Stadion Siliwangi,” katanya.

Cerita pahitnya berlanjut, manakala almarhum Ateng Wahyudi (Walikota Bandung) menjadi Manajer Tim Persib. Saat itu Agus Atha sudah masuk dalam daftar pemain inti yang akan dimainkan sore hari melawan Persita Tangerang. Namun, sore harinya namanya sudah hilang dalam daftar pemain inti karena manajer tim mencoretnya dengan alasan terlalu tua.

Di  akhir hayatnya, Agus Atha masih sempat menyumbangkan ilmunya untuk para pemain muda di Kota Bandung, sejalan dengan ditunjuknya ia menjadi pelatih kiper di Akademi Persib.

Selamat jalan, sahabat terbaik Agus Atha. Sepakbola Bandung akan tetap mengenangmu. *(DIN)