Pengembangan Alat Ukur Kick Shield Untuk Mengukur Waktu Reaksi Berbasis Teknologi Sensor Pada Cabang Olahraga Beladiri

Salah seorang peneliti yang juga atlet Silat sedang meneliti Alat Ukur Kick Shield Untuk Mengukur Waktu Reaksi Berbasis Teknologi Sensor Pada Cabang Olahraga Beladiri di kampus padasuka , Kamis (22/9/2022) foto: Masayu Rizka.

InBewara, Bandung – Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan ( FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dari Kepelatihan Fisik Olahraga (KFO) dan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) melaksanakan kegiatan berupa

Alat ukur yang masih digunakan saat ini, dimana alat tersebut untuk mengukur power otot yang masih sifatnya tradisional dan konvensional seperti tes vertical jump, force plate, dan hand medicine ball put.

Tes semacam ini masih bersifat general dan tidak spesifik, sedangkan dalam olahraga beladiri posisi dan kondisi ketika melakukan kemampuan kinerja otot itu bersifat dinamis disesuaikan dengan gerak dalam biomekanika dan kondisi natural tubuhnya.

Mulyana sebagai salah satu peneliti mengatakan bahwa “Untuk itu perlu adanya sebuah alat dengan desain terbaru memakai kicking shield atau pecing pad yang secara berkesinambungan untuk mengukur speed, reaction time, power, moving speed, moving reaction time tendangan dan pukulan yang sesuai dengan Gerakan saat melakukan pertandingan,” katanya.

Kegiatan pengukuran Alat tersebut dilaksanakan di kampus UPI Padasuka Bandung, Kamis (22/9/2022) .

Salah seorang Dosen Kepelatihan Fisik Olahraga (KFO), Oktoviana Nur Ajid, M.Pd, mengatakan bahwa, “Melakukan kegiatan pengujian suatu alat untuk menguji alat ukur yang sudah selesai dibuat, supaya benar-benar fungsinya dapat dirasakan dan sesuai dengan kebutuhan pelatih dan atlet di lapangan.”

“Ada beberapa aspek yang akan dilakukan pengujian, diantaranya
Aspek waktu reaksi pukulan dan tendangan cabang olahraga beladiri dalam hal ini cabang beladiri yang diwakilkan oleh cabor pencak silat, dan Aspek speed pukulan dan tendangan cabang olahraga beladiri dalam hal ini cabang beladiri yang diwakilkan oleh cabor pencak silat,” kata Oktoviana yang juga sekaligus sebagai anggota peneliti.

Kegiatan tersebut menghadirkan
Peserta yang mengikuti kegiatan peneliti beberapa orang atlet pencak silat yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa yang juga sedang ada dalam program kota/kabupatennya masing-masing untuk persiapan menghadapi PORPROV XIV Jawa Barat pada November 2022 mendatang.

Pendapat dari seorang peserta yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa
“Kami sangat antusias dengan di buatnya alat ukur waktu reaksi dan kecepatan serangan pukulan dan tendangan ini, karena ini spesifik sesuai dengan kebutuhan,” ucapnya.

“Biasanya tes yang dilakukan untuk mengukur waktu reaksi dan kecepatan tendangan menggunakan proses yang manual dan general hanya stopwatch dan di hitung secara manual saja, tapi dengan alat ini kita tidak perlu menghitung secara manual, pukulan dan tendangan yang dilakukan sudah secara otomatis terrecord dan data yang diperoleh langsung masuk kedalam handphone dan bisa langsung di ekstrak kedalam excel,” ungkapnya.

“Oleh karena dipasang didalam kick shield atau pecing maka pengukuran lebih rasional karena gerakannya sesuai dengan Gerakan yang dilakukan pada saat pertandingan”.
tegasnya. ***(MSY)