IB, Soreang – Sedikitnya 30 persen masyarakat Kabupaten Bandung belum paham akan pentingnya sanitasi, sehingga berpengaruh pada kesehatan lingkungan (kesling).
“Jeleknya sanitasi bukan saja berpengaruh pada kesling saja, tapi derajat kesehatan masyarakatnya pun akan terganggu,” jelas Ketua Pokja III, TP PKK Kabupaten Bandung, Imas Sopian saat dihubungi disela-sela kegiatan Sosialisasi sanitasi, Selasa (29/8/2017) di Soreang.
Wanita yang biasa disapa ceu Oyan ini menambahkan, idealnya setiap rumah memiliki tempat.Mandi, Cuci dan Kakus (MCK). Tapi pada kenyataannya, banyak perkampungan di Kabupaten Bandung yang hanya memiliki 3 sampai 4 MCK.
Atas dasar itulah, sosialiasasi sanitasi yang diikuti para ketua pokja lll PKK desa/kelurahan dan kecamatan diharapkan bisa mendorong peningkatan kesling melalui sanitasi.
Terutama pada kondisi saat ini, masyarakat harus waspada sebab akibat lingkungan yang kurang baik bisa mengakibatkan berjangkitnya penyakit muntaber dan Demam Berdarah Dangue (DBD).
Sebagai kader PKK Ceu Oyan berharap, mampu menjadi motivator, perencanaan program dan.pelaksana yang harus mematikan tidak ada kesenjangan kesling.
Menurutnya, sanitasi akan berhasil jika didukung dengan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Menurutnya perilaku tersebut bisa ditetapkan melalui program yang difasilitasi pemerintah desa, sebagai bagian terdekat dengan masyarakat.
Upaya sanitasi bisa menjadi program kegiatan kader PKK di tingkat desa, contohnya ajukan anggaran minimal 30 juta, untuk kegiatan peningkatan sarana seperti pembangunan MCK/ jamban sehat, septictank dan lainnya,” ungkapnya. *** (Shandy)