IB, Bandung – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Ir. Yerry Yanuar, MM hadir sebagai narasumber pada acara Focus Group Discussion dengan tema Kemiskinan dan Upaya Percepatan Pengentasan Kemiskinan di Jawa Barat Tahun 2017, Senin (21/8/2017) di Gedung Dwi Warna Jl. Diponegoro No. 59, Bandung.
Kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu RI Kanwil Provinsi Jabar ini, merupakan pelaksanaan tugas bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran Daerah yang dilakukan oleh Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang menjadi representasi Kementerian Keuangan di daerah sebagai pengelola fiskal, agar Kanwil Jenderal Perbendaharaan menyusun Kajian Fiskal Regional (KFR).
“Kondisi ekonomi kita sebetulnya naik hanya saja seperti ada paradoks ketika melihat data kemiskinan di Jawa Barat yang mencapai 8.77%” ujar Yerry dari keterangan persnya.
Menurut Badan Pusat Statistika pada tahun 2016, PDRB Jabar mencapai Rp 1.652,59 Trilyun, PDRB per kapita Rp 34,88 Juta, Inflasi 2,75%, LPE 5,67% melebihi rata-rata nasional di angka 5,2%.
Namun seperti berbanding terbalik dengan kesejahteraan masyarakat di Jawa Barat yang Posisi relatif presentase angka kemiskinan nasionalnya mencapai 8.77% atau sekitar 4.17 juta orang.
Menurutnya, ada 4 fokus yang menjadi prioritas kebijakan pembangunan di Jawa barat, seperti Penurunan angka kemiskinan, Penurunan angka pengangguran, Pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah, Pelestarian lingkungan hidup, sumber daya alam, dan penataan ruang dan infrastruktur.
“Kemiskinan merupakan musuh kita bersama untuk kita tanggulangi bersama,” ucapnya.
Untuk itu kata Yerry, Jawa Barat membuat strategi pengurangan kemiskinan, diantarnya Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga (Rutilahu, Jamkesda, Desa Mandiri Pangan, dsb), Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan (Jabar Caang, Sanitasi Lingkungan, Peningkatan RLS, dsb), Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil (KCR, Wirausahawan Baru, Revitalisasi Ps. Tradisional, dsb) serta Program Bersama Dunia Usaha: CSR/TJSL.
Yerry mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan upaya menyelaraskan presepsi bersama dari pusat dengan daerah agar bisa ditarik benang merahnya.
“Inilah salah satu ikhtiar kita bersama, kita berdoa semoga usaha ini memberikan hasil yang terbaik,” pungkasnya. (AS_035)