IB, Soreang – Sebagai upaya menekan angka perceraian di Kabupaten Bandung, Pemerintah untuk pertama kalinya menggelar launching bimbingan pra nikah atau kursus bagi calon pengantin (Suscatin).
Bupati Bandung H.Dadang M.Naser,SH.,M.Ip mengatakan, untuk menekan angka perceraian bimbingan pra nikah bagi calon pengantin sangat penting dilakukan.
“Kita upayakan tindakan preventif untuk menekan angka perceraian, yakni dengan Germas (gerakan masyarakat sehat), penyelamatan ibu dan anak dalam keluarga harmonis, melalui bimbingan perkawinan bagi calon pengantin hari ini,” ucap Bupati usai melaunching Suscatin yang dipusatkan di Gedung Moch.Toha Soreang, Senin (11/9/2017).
Menurutnya adanya Suscatin akan sangat berindikasi bagi kelangsungan kehidupan yang berkelanjutan. Karena bimbingan tersebut akan mempengaruhi peningkatan mutu keluarga yang berkualitas.
“Hal ini dilakukan sebagai foundasi terpenting bagi pembangunan di masa depan,” terangnya.
Dari data Kementrian Agama Kabupaten Bandung, menurut Dadang Naser tahun 2016 tercatat 640 kasus perceraian dan sekitar 10 ribu pasangan warga tidak memiliki buku nikah.
“Kondisi ketahanan keluarga itu, juga dipengaruhi oleh masih tingginya angka kekerasan terhadap ibu dan anak.Seperti tahun 2016 angka kematian ibu mencapai 46 kasus dan bayi tercatat 193,” ucapnya.
Bupati menghimbau agar pasangan calon pengantin mempersiapkan diri sebelum nantinya memutuskan untuk membina keluarga melalui bimbingan pra nikah oleh pihak Kementrian Agama.
“Suscatin ini bukan untuk mempersulit calon pengantin, tapi memotivasi Catin serta menambah wawasan pengetahuan agar kuat dan siap saat membina keluarga nantinya hingga menurunnya angka perceraian,” pungkasnya. (AS_035)