Bandung, InBewara,- Pengajian bulanan lintas angkatan alumni SMAN7 Bandung, kembali digelar di masjid Bahrul Ulum SMAN7 . Jln Lengkong kecil 53 Bandung, Sabtu (26/10/2024)
Pengajian kali ini menampilkan ustad Dr.Mumuh Muhsin M.Hum, Wakil Dekan FIB Unpad dengan tema “Keutamaan Silaturahmi bagi Kaum Muslim”
Tidak seperti biasanya, pengajian yg diselenggarakan oleh Basaba 7’79 ini diikuti oleh 215 peserta dari berbagai angkatan, mulai angkatan 1967 sampai dengan angkatan 2004, Biasanya peserta yg hadir sekitar 120 alumni.
Pelaksana kegiatan pengajian Lintas Angkatan, Aceng Abdullah menyampaikan terima kasih atas nama pengurus dan panitia, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Basaba, khususnya akang teteh yang telah menjadi donatur acara Pengajian Lintas Angkatan Alumni SMAN7 sehingga acara terlaksana dengan lancar dan sukses.
Menurut Ketua DKM Masjid Bahrul Ulum SMAN7, Drs Zaenudin, acara pengajian dengan panitia Basaba ini luar biasa pesertanya yang mencapai 206 orang. Peserta terbanyak selama ini biasanya sekitar 150 orang.
Panitia hanya menyiapkan suvenir dan konsumsi untuk 150 orang, dan sehari sebelumnya ditambah lagi konsumsi 25 unit. Namun tetap tidak cukup sehingga hampir semua panitia tidak kebagian.
Meski demikian peserta merasa berbahagia karena acara ini sukses dan lancar, apalagi Seksi Rohani IKA SMAN7 kang Wiwing (angk 86) menyatakan dalam sambutannya bahwa ide pengajian bulanan ini terinspirasi oleh pengajian bulanan yg diselenggarakan oleh Basaba sejak tahun 2006 yg berkeliling dari rumah ke rumah anggotanya.
“Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih untuk semuanya termasuk kepada semua panitia yang tiada lelah menyiapkan acara ini sejak sebulan lalu. Semoga kerja keras semuanya mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiiin YRA,” ucapnya.
Sementara pembicara utama ustad Dr.Mumuh Muhsin M.Hum, menyampaikan makna silaturahim jenis ibadah yang luar biasa, semua kegiatan ngaji ibadah, shalat ibadah, haji ibadah, silaturahim tidak ada batasan, pahalanya lebih tinggi
Keisitimewaan silaturahim, banyak sekali meliputi kehidupan kita sehari hari, apabila kita menyambungkan silaturahim, maka ada berkah didalamnya
Berkah dari silaturahim ketika sudah dipatok oleh Allah akan tetapi pelakunya adalah memanjangkan silaturahim, maka Allah akan lebih memperpanjang dan memperbesar amalannya.
Rizki yang ditetapkan Allah sudah ditetapkan namun keberkahan yang Allah berikan itu yang membuat semangat kita menjadi meningkat memperpanjang umur dan banyak rezeki.
“Orang yang menyambung silaturahmi akan masuk surga, tidak akan masuk surga bagi orang yang memutus silaturahmi, namun ketika kita banyak menyambung silaturahmi insyaa Allah akan masuk syurga, maka jangan putus silaturahim,” kata ustad
Disampaikan dalam alqur’an sejak jaman nabi Muhammad SAW pada jaman dan kondisi sosial, mewajibkan silaturahmi.
Mobilitas, jaman dulu rendah mengandalkan kendaraan onta, sekarang fasilitas sangat mudah, peralatan komunitas, fisibilitas dan kinerjanya dulu sangat visioner mengeluarkan aturan, karena sudah diprediksi mobilitas tinggi masyarakat heterogen dan teknologi semakin tinggi sehingga hubungan silaturahmi sekarang lebih mudah, silaturahim menumbuhkan kekerabatan dan harus menjadi ajang untuk bermanfaat bagi orang lain.
“Bagi bapak dan ibu yang masih mempunyai kedua orang tua, maka utamakan dan prioritas pertama untuk bersilaturahim dengan orangtuanya
kemudian kalau kita menyalurkan bantuan kepada orang miskin, kalau kita sodakoh kepada kerabat , maka pemberian kita kepada yang kerabat lebih tinggi nilainya karena ada pahala sodakohnya dan pahala silaturahmi,” ungkapnya
Yang menghambat silaturahmi adalah
kesibukan, jarak jauh, pandangan, rasa malu /minder,
Dengan niat untuk berkunjung, orang yang tidak punya pasti punya rasa malu karena tidak punya untuk memberi namun bersilaturahim itu adalah kita untuk mengajak ikatan supaya untuk memperpanjang silaturahim,
Jangan mempertonton apa yang kita punya tetapi hilangkan sekat dalam silaturahmi karena melaksanakan silaturahim ini berat, Silaturahmi ini menjadi jembatan dan menjadi syarat untuk masuk syurga,
Ridlo dan kasih sayang dari Allah kepada kita adalah rahmat bagi kita semua, apabila organ seorang ibu ada rahim, oleh karena itu organ tubuh itu kalau tersinggung maka akan tembus ke aras doanya dikabulkan dan diijabah Allah SWT.
Allah menciptakan 100 rachmat, 1 rachmat diturunkan sejak zaman adam sampai hari kiamah, kalau kita merasakan ada rahmat itu berarti rahmat Allah yang satu dari 100 rahmat Allah diberikan kepada manusia kepada binatang, hewan, tumbuh rumbuhan, dan semua Mahluk Allah, itu baru 1 rahmat di dunia nanti yang 99 rahmat lainnya ada nanti di alam alkerat Allah akan berikan
Rahmat Allah akan hilang, seperti ibu /menjual anaknya, menodai anak perempuannya , KDRT, ras perikemanusian yang tidak manusia, begal dan lain lain sehingga Rahmat Allah , seperti pemimpin yang korupsi , itu secara perlahan dicabut Allah SWT, sehingga manusia itu menjadi serigala lain, tipu menipu, guru, ustad, guru agama, oknum kiaya, tanda rahmat Allah hilang sehingga akhir zaman akan tidak lama lagi.
Rahmat Allah itu harus selalu hadir, kasih sayang ini harus selalu ada di pengajian seperti yang dilakukan pengajian bulanan lintas angkatan ini sangat bermanfaat dan besar pahalanya,
Dikatakan bagaimana agar rahmat Allah itu bisa terjaga, pertama harus ada pengajian , kekuatan ibadah mahdoh, jangan lupakan syukur, dengan saling tolong menolong, ada infak sehingga Allah akan memberikan kenikmatan kepada manusia , lakukan silaturahmi, dengan saling memberi, berbuat baiklah kepada orang yang menzolimi.
Di akhir tausiahnya pihaknya berharap kegiatan Majelis taklim ini jangan sampai bubar tetapi harus lebih berkembang,.
“Tetap jaga silaturahmi, tetap jaga hubungan antar kita dengan beragam , insya Allah akan bermanfaat bagi kita di dunia dan di akhirat,” tegas ustad Mumuh.
***(DIN)