IB, Soreang – Dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana (PB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung dituntut untuk selalu sigap dalam menghadapi berbagai situasi.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Daerah Ir.H.Sofian Nataprawira.,MP saat acara pelatihan Search and Rescue (SAR) PB yang dipusatkan di Group House Situ Cileunca Kecamatan Pangalengan, selasa (26/9/2017).
“BPBD sebagai fungsi koordinasi dan komando, memiliki tugas yang cukup berat dalam menjalankan tugas kebencanaan. Untuk itu peningkatan kapasitas harus dilakukan dari sektor sumber daya manusia, kelembagaan, dan sinergi dengan pihak terkait, dalam hal ini diprakarsai oleh BPBD,” ucap Sekda sekaligus Kepala BPBD.
Menurutnya, peningkatan sumber daya manusia untuk penggiat kebencanaan di Kabupaten Bandung akan sangat berkontribusi pada penurunan resiko bencana yang terjadi. Menurut Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI), Kabupaten Bandung berada di peringkat 11 sebagai daerah rawan terjadi bencana di Provinsi Jawa Barat.
“Maka pemikiran dan upaya kreatif diharapkan mampu meningkatkan profesionalitas dalam aktualisasi penanggulangan bencana. Kita juga selalu mengingatkan bahwa solidaritas BPBD, PMI, Basarnas, TNI dan seluruh penggiat kebencanaan bisa terjalin dengan baik, sehingga resiko bencana bisa diminimalisir dengan lebih efektif dan cepat,” ujarnya.
Lebih lanjut ucapnya, kegiatan yang diprakarsai Basarnas itu, akan mendukung kegiatan PB yang dilakukan di lapangan. Karena kata Dia, selain penurunan resiko bencana, dengan kapasitas personil yang handal, tentu saja bisa lebih cepat dalam hal menyelamatkan korban bencana.
“Bencana tidak mengenal waktu dan bisa datang kapan saja. Untuk itu, kita juga bekerja tanpa dibatasi oleh kaidah-kaidah waktu kerja yang normal. Nyawa manusia merupakan taruhan dari pekerjaan kita, makanya kapasitas pelaku SAR ini harus diperkuat” terangnya. (AS_35)